Satu Dekade Tebing Breksi: Suguhkan Musik Batu dan Deretan Event yang Wajib Ditonton

  • Whatsapp
tebing breksi
Event jathilan yang digelar di Taman Tebing Breksi Prambanan Sleman. (BacaJogja)

BacaJogja – Merayakan satu dekade kiprah sebagai destinasi unggulan, Taman Wisata Tebing Breksi menghadirkan serangkaian pertunjukan seni dan budaya bertajuk “10 Tahun Teman Tebing Breksi”. Acara yang berlangsung sepanjang akhir Mei 2025 ini menjadi ajang rebranding serta perayaan ulang tahun yang jatuh pada 30 Mei.

Ketua Pengelola Taman Wisata Tebing Breksi, Kholiq Widiyanto, mengatakan bahwa momentum ulang tahun ini dirancang bukan sekadar seremoni, melainkan sebagai wujud apresiasi terhadap seni dan warisan budaya lokal.

Read More

“Kami ingin merayakan Breksi dengan menghadirkan karya seni yang lahir dari masyarakat, oleh masyarakat, untuk masyarakat,” ujarnya saat ditemui awak media di Taman Wisata Tebing Breksi, Kalurahan Samirejo, Prambanan, Sleman, Sabtu, 24 Mei 2025.

Baca Juga: Membaca Karya Emha dan Doa: Ambal Warsa Cak Nun ke-72 Digelar di JEC Yogyakarta

Agenda Utama Perayaan Satu Dekade Tebing Breksi

Sabtu, 24 Mei 2025 – Jathilan “Ngestirahayu”

Pentas Jathilan tradisional bertajuk “Ngestirahayu” akan membuka rangkaian acara. Dimulai pukul 13.00 WIB, pertunjukan ini melibatkan dua kelompok kesenian ternama: Sambirejo 2 Babak dan Turonggo Manggolo dari Cangkringan. Bertempat di area wisata utama, pengunjung cukup membayar biaya parkir untuk menikmati kesenian Jawa yang penuh makna spiritual ini.

Minggu, 25 Mei 2025 – Batu Breksi Bernyanyi

Salah satu acara paling unik, Batu Breksi Bernyanyi, akan menghadirkan pertunjukan musik dengan media bebatuan alam seperti endesit Merapi, batu Palimanan, dan batu Cirebon. Diselenggarakan pukul 15.00 WIB, pertunjukan ini dikurasi oleh seniman dari ISI Yogyakarta dan melibatkan lebih dari 50 seniman lokal.

Baca Juga: Ketika Wayang Jadi Bahasa Cinta: Rafa, Dalang Cilik dari SLB Jogja yang Menyihir Panggung UNY

Kholiq Widiyanto
Ketua Pengelola Taman Wisata Tebing Breksi, Kholiq Widiyanto (BacaJogja)

Empat babak pertunjukan menceritakan:

  1. Alam Breksi yang tenang dan lestari
  2. Perusakan alam akibat penambangan
  3. Kemunculan Dewi Penjaga Alam sebagai pengingat
  4. Transformasi Tebing Breksi menjadi kawasan wisata

Acara ini juga diramaikan dengan sesi lukisan kolektif dan pembacaan puisi, menjadikannya pertemuan seni lintas disiplin yang sarat pesan lingkungan.

Baca Juga: Jelang Iduladha 2025: Harga Sapi di Kulon Progo Turun Rp1 Juta, Permintaan Terus Meningkat

Jumat, 30 Mei 2025 – Wayang Kulit “Semar Mbangun Khayangan”

Sebagai puncak acara, pagelaran wayang kulit dengan lakon “Semar Mbangun Khayangan” akan dipentaskan oleh dalang kondang Ki Anom Sucondro mulai pukul 21.00 WIB di panggung utama. Tak hanya itu, acara juga diramaikan oleh sinden-sinden ternama seperti Sulastri, Wahjiyo, dan Elisa.

Rangkaian Pra-Acara: Kearifan Lokal Sambirejo

Sebelum gelaran utama, masyarakat Sambirejo juga menggelar beragam tradisi, antara lain:

  • Nyekar Lurah Sambirejo sebagai bentuk penghormatan leluhur
  • Pengambilan air dari dusun-dusun di wilayah Sambirejo
  • Kirab Gunungan dan Fashion Show Ecoprint di Candi Ijo
  • Konser Musik oleh Aftershine

Kholiq mengatakan, seluruh rangkaian acara ini terbuka untuk umum. “Kami ingin semua kalangan bisa menikmati seni budaya tanpa batasan,” ujar Kholiq.

Bagi pencinta seni budaya dan wisata alam, inilah saat paling tepat untuk menyambangi Tebing Breksi, menikmati panorama alam sembari menyerap kekayaan budaya Nusantara. []

Related posts