BacaJogja — Menyemarakkan Hari Raya Iduladha 2025, Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi budaya tahunan Hajad Dalem Garebeg Besar atau Grebeg Besar. Rangkaian acara dimulai Rabu (4/6) dengan prosesi Numplak Wajik dan mencapai puncaknya pada Sabtu (7/6) melalui kirab gunungan, yang akan menarik perhatian ribuan warga dan wisatawan.
Dalam unggahan akun resmi Instagram @kratonjogja, Keraton menyampaikan bahwa Garebeg Besar tahun ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Iduladha 2025/Je 1958, dengan deretan prosesi budaya yang dapat disaksikan secara langsung di beberapa titik kota.
Baca Juga: Salat Iduladha di Lawang Sewu: Harmoni Ibadah dan Sejarah di Jantung Semarang
Rute Kirab Gunungan Garebeg Besar 2025
Puncak prosesi Garebeg Besar akan digelar pada Sabtu (7/6), ditandai dengan kirab tiga gunungan dari Keraton menuju tiga lokasi berbeda. Gunungan-gunungan tersebut merupakan simbol sedekah raja kepada rakyat dan menjadi sajian budaya yang paling dinantikan masyarakat.
Adapun rute kirab gunungan adalah sebagai berikut:
- Gunungan ke Masjid Gedhe Kauman
Rute utama ini akan dilewati prajurit Keraton dengan membawa gunungan dari Pagelaran Keraton menuju Alun-Alun Utara, lalu menuju Halaman Masjid Gedhe Kauman, yang terletak di sebelah barat alun-alun. Gunungan ini menjadi simbol utama persembahan dari Sultan. - Gunungan ke Kompleks Kepatihan (Kantor Gubernur DIY)
Gunungan kedua akan dibawa melalui sisi timur alun-alun menuju Kepatihan, yang merupakan pusat pemerintahan. Tradisi ini merepresentasikan hubungan harmonis antara Keraton dan para abdi dalem pemerintahan. - Gunungan ke Pura Pakualaman
Gunungan ketiga akan dikirab menuju Pura Pakualaman, simbol kerjasama budaya antara Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman. Rute ini melintasi jalan protokol kota yang biasanya dipenuhi masyarakat yang ingin melihat langsung prosesi tersebut.
“Untuk masyarakat yang ingin menyaksikan kirab secara langsung, dapat hadir di sekitar Pagelaran Keraton atau Halaman Masjid Gedhe. Kami juga menyiarkan prosesi ini melalui akun Instagram dan TikTok @kratonjogja,” tulis pihak Keraton.
Penutupan Sementara Objek Wisata Keraton
Sebagai bagian dari penghormatan atas peringatan Garebeg Besar, wisata Keraton Yogyakarta akan ditutup sementara pada Jumat (6/6) dan Sabtu (7/6). Sementara itu, Taman Sari dan Wahanarata akan tutup hanya pada Jumat (6/6).
Dengan kemegahan kirab, bunyi gamelan, serta barisan prajurit dan abdi dalem berpakaian adat, Garebeg Besar menjadi suguhan budaya yang bukan hanya sakral, tapi juga atraktif. Tradisi ini meneguhkan kembali posisi Yogyakarta sebagai pusat budaya Jawa yang hidup dan lestari.
Jadwal Lengkap Rangkaian Hajad Dalem Garebeg Besar 2025:
🛡️ Gladi Kotor Prajurit
📅 Minggu, 25 Mei 2025
🕒 Pukul 15.30 WIB – selesai
📍 Kamandungan Kidul – Pagelaran (Terbuka untuk umum)
Baca Juga: Polisi Selidiki Temuan Kerangka Manusia di Prambanan Sleman, Identitas Masih Misterius
🛡️ Gladi Resik Prajurit
📅 Minggu, 1 Juni 2025
🕕 Pukul 06.30 WIB – selesai
📍 Kamandungan Kidul – Pagelaran – Masjid Gedhe (Terbuka untuk umum)
🍬 Numplak Wajik
📅 Rabu, 4 Juni 2025
🕒 Pukul 15.00 WIB – selesai
📍 Panti Pareden, Kompleks Magangan, Keraton Yogyakarta (Terbuka untuk umum)
Baca Juga: Harmoni Laut dan Bumi: Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri 2025 Digelar Khidmat di Parangtritis
🎉 Garebeg Besar 2025
📅 Sabtu, 7 Juni 2025
🕘 Pukul 09.00 WIB – selesai
📍 Rute: Pagelaran – Masjid Gedhe – Dalem Mangkubumen – Kepatihan – Pura Pakualaman
📍 Lokasi terbaik untuk menyaksikan: Kagungan Dalem Pagelaran dan Halaman Masjid Gedhe.
Rangkaian ini bukan sekadar tradisi rutin, namun menjadi warisan budaya tak benda yang terus hidup di tengah masyarakat Yogyakarta. Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan dan menjadi bagian dari perayaan budaya yang penuh makna ini! []