Jenazah Kepala SMP Muhammadiyah Ditemukan di Pantai Ngungap Gunungkidul, Ini Kata Polisi

  • Whatsapp
evakausi jenazah kepala sekolah
Jenazah Kepala SMP Muhammadiyah Al Mujahidin dievakuasi menuju rumah duka. (Ist)

BacaJogja – Dunia pendidikan di Kabupaten Gunungkidul dikejutkan dengan kabar duka yang menyelimuti SMP Muhammadiyah Al Mujahidin. Kepala sekolahnya yang baru dilantik, Jaka Prayitna, S.Pd.I., M.Pd., ditemukan meninggal dunia dengan dugaan sementara karena bunuh diri di kawasan tebing Pantai Ngungap, Kalurahan Pucung, Kapanewon Girisubo, Senin (16/6/2025) pagi.

Kapolsek Girisubo, AKP Agus Supriyanta, dalam keterangannya menyampaikan bahwa hasil pemeriksaan awal mengindikasikan korban meninggal akibat gantung diri.

Read More

“Dugaan sementara adalah bunuh diri, karena penyebab kematiannya akibat gantung diri,” ujar AKP Agus.

Meski demikian, pihak kepolisian belum dapat memastikan secara resmi identitas profesi korban. “Saya belum bisa memastikan apakah beliau kepala sekolah atau bukan. Yang kami temukan hanya KTP atas nama Pak Jaka,” tambahnya.

Baca Juga: Cara Unik BeEPers Parangtritis Melepas Pelatih: Senam Lawan Ombak dan Jeep Pantai

Namun, informasi yang beredar di media sosial menguatkan dugaan tersebut. Akun Instagram @rakyatgk mengunggah surat edaran dari sebuah SMP swasta yang menyatakan kepala sekolah atas nama Jaka Prayitna sedang dalam pencarian. Dalam surat itu juga disebutkan bahwa kegiatan belajar-mengajar diliburkan demi mendukung proses pencarian.

Ditemukan Tergantung di Tebing Setinggi 75 Meter

Koordinator SAR Satlinmas Wilayah I Gunungkidul, Sunu Handoko, membenarkan bahwa korban telah dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia pada Senin pagi sekitar pukul 08.45 WIB. Proses evakuasi dilakukan dari tebing Pantai Ngungap yang memiliki ketinggian sekitar 75 meter di atas permukaan laut.

“Korban ditemukan oleh warga atas nama Purwanto pada pukul 05.30 WIB dan segera melapor ke tim SAR. Posisi korban tergantung sedalam 5 meter dari bibir tebing dan sekitar 70 meter di atas permukaan laut,” jelas Sunu.

Baca Juga: Tragedi di Banguntapan Bantul: Pria Asal Kotagede Ditemukan Meninggal di Kos

Tim SAR kemudian menurunkan dua tim, yakni tim vertical rescue untuk evakuasi dan tim jetski untuk pengamanan dari laut. Evakuasi dilakukan menggunakan teknik hauling system, mengingat kondisi medan yang ekstrem.

Setelah berhasil dievakuasi, jenazah langsung dibawa ke Puskesmas Girisubo untuk proses visum, kemudian diserahkan kepada keluarga di rumah duka di Padukuhan Besari, Kalurahan Siraman, Kapanewon Wonosari.

Pamit ke Pantai, Tak Pernah Kembali

Menurut keterangan keluarga yang diterima tim SAR, Jaka Prayitna sebelumnya sempat berpamitan kepada keluarga untuk pergi ke wilayah pantai selatan Gunungkidul dengan mengendarai sepeda motor Honda PCX pada Minggu (15/6/2025). Namun hingga malam hari, ia tidak kunjung pulang, hingga akhirnya keluarga memutuskan untuk melakukan pencarian.

Baca Juga: Pura-pura Butuh Bensin, Remaja di Bantul Curi Sepeda Anak Kecil

Kepergian almarhum meninggalkan duka mendalam, terlebih ia baru saja dilantik sebagai kepala sekolah SMP Muhammadiyah Al Mujahidin pada Rabu, 4 Juni 2025, menggantikan pejabat sebelumnya, Agus Suroyo, S.Pd.I., M.Pd.I. Masa kepemimpinannya yang baru berjalan 13 hari itu pun terhenti dengan tragis.

Ucapan Duka dari Sekolah

Pihak SMP Muhammadiyah Al Mujahidin telah menyampaikan ucapan belasungkawa melalui unggahan resmi di akun media sosial mereka.

“Keluarga Besar SMP Muhammadiyah Al Mujahidin menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Ust. Jaka Prayitna, S.Pd.I., M.Pd. (Kepala SMP Muhammadiyah Al Mujahidin). Wafat pada Senin, 16 Juni 2025. Alamat Rumah Duka: Wuni, Nglindur, Girisubo, Gunungkidul,” tulis pihak sekolah.

“Allahummaghfirlahu warhamhu wa’fihi wa’fu’anhu. Semoga almarhum Husnul Khatimah, Allah terima amal baik dan ibadahnya, Allah ampuni segala kesalahannya, serta Allah berikan surga di sisi-Nya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan. Aamiin.”

Tragedi ini menjadi pengingat bahwa pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental, termasuk di kalangan pendidik, tak bisa diabaikan. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan menghadapi ujian ini. []

Related posts