Kolaborasi Apik, Soto Masuk Kafe di Sleman Yogyakarta

  • Whatsapp
Soto Kafe
Soto masuk kafe, pengunjung bisa menikmati sajian soto dengan didiiringi musik akustik di Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. (Foto: BacaJogja)

Yogyakarta – Soto sudah dikenal masyarakat luas. Makanan ini mudah dijumpai di banyak tempat. Namun masih sedikit bahkan belum ada makanan yang merakyat ini disajikan di sebuah kafe. Soto masuk kafe perpaduan Soto Kenanga, Kabar Baik Eatery dan Sanggar Seni Notoyudan ini ada di Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Pengunjung tidak hanya menikmati kenikmatan soto saja, namun juga dimanjakan dengan alunan musik akustik yang dimainkan oleh pekerja seni dari Sanggar Seni Notoyudan. Dari mana ide ini berasal?

Read More

Baca Juga:

Ide ini berawal dari tiga sekawan Ison Satriyo, Tedi Wintoko, dan Silvester Alvon. Ketiganya berasal dari satu sekolah yang sama yakni SMA Kolese de Britto Yogyakarta namun berbeda angkatan.

Awalnya Tedi Wintoko yang menjalankan bisnis dengan membuka warung Soto Kenanga atau Soto Empal Kerbau di Kalasan, Yogyakarta. Selama beberapa minggu, pengunjung terus datang dan pemberitaan di media-media terkait keunikan menu tambahan empal kerbau ini juga santer.

Melihat potensi yang semakin membesar, Tedi mengajak Ison Desi Satriyo, pemilik Kabar Baik Eatery. Menurut Tedi, café milik Ison lokasinya strategis, bisa menjangkau segmen pasar di sisi barat, terutama kawasan Condong Catur dan sekitarnya.

Soto Kafe
Di tempat inilah,pengunung bisa menikmati soto dengan didiiringi musik akustik di Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. (Foto: BacaJogja)

Atmosfer café menjadi nilai plus lainnya. Selain menikmati menu soto dan segala pelengkapnya, pengunjung juga bisa bersantai dan lebih leluasa karena Kabar Baik memiliki ruang terbuka dan tata letak yang pas bagi keluarga. “Koneksi internet cepat itu bonus. Yang terpenting nikmat sotonya, bahagia hatinya,” katanya, Sabtu, 27 Maret 2021.

Harga soto di tempat ini juga terjangkau. Satu porsi soto hanya Rp 9.000,00 sedangkan harga empal kerbau, sapi, dan babat Rp 25 ribu. Untuk nasi dijual terpisah dengan harga Rp 3.000, gorengan Rp 2.000 dan minum berkisar Rp 5.000 sampai Rp 8.000. Untuk paket berisi soto, nasi, empal, minum cukup Rp 37 ribu saja.

“Bentuk riilnya 25 persen dari total omzet di hari tertentu dialokasikan untuk pengembangan sanggar”

Ison mengatakan, untuk memanjakan pengunjung, akhirnya mengajak Alvon Ditya Arusdikara dari Sanggar Seni Notoyudan. Alvon dianggap memiliki kesungguhan hati dalam bermusik serta dikarunia jiwa sosial yang besar. Selain tampil di beberapa tempat, ia juga menggratiskan anak-anak yang berniat mempelajari musik di sanggarnya.

Dalam satu kesempatan bintang tamu acara Kick Andy ini mengatakan sampai hari ini sanggar terus bertahan karena semangat berbagi dari semua pendidiknya. “Bentuk riilnya 25 persen dari total omzet di hari tertentu dialokasikan untuk pengembangan sanggar,” kata Ison.

Ison mengatakan, kolaborasi ini mengajak masyarakat menikmati hidangan soto unik di pagi atau siang hari di sebuah kafe yang nyaman dan mendapat pertunjukkan musik akustik enak,” ujarnya.

Kolaborasi kulineran pagi-siang ini sekaligus mendobrak mindset bahwa kafe adalah ruang eksklusif, yang terbatas untuk makan berat. “Soto masuk kafe ini sekaligus mengangkat soto bisa naik kelas dan dinikmati di ruang apa pun sekaligus mengajak pelaku wisata bangkit bersama di masa pandemi,” ujarnya.

Sementara itu, Alvon mengaku senang dengan ajakan dua koleganya ini. Pihaknya diberi ruang untuk berekspresi. Sejak pandemi, pertunjukkan sangat minim, sehingga 100 lebih siswanya bisa manggung secara bergiliran.

Baca Juga:

Menurut dia, panggung menjadi harta paling tak ternilai bagi profesi seniman. Berapa pun jasa mereka dihargai bukan soal utama. “Pandemi ini saat paling menyakitkan bagi seniman di manapun, adanya kolaborasi ini kami senang sekali karena kemampuan yang kami miliki lewat musik itu bisa tersalurkan,” katanya.

Alvon mengungkapkan, sanggar musik yang didirikannya bergerak di ranah sosial dan bukan mencari untung. Sanggar yang dikelola bisa hidup selama ini berasal dari aktivitas anggotanya khususnya para guru yang mendapat order mengisi event. “Tapi setahun pandemi ini kami down, baru kali ini bisa mendapat panggung dari kolaborasi ini,” katanya. []

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *