Peluncuran Gerakan Gayeng Regeng Blonjo Bareng Kulon Progo

  • Whatsapp
GRBB Kilon Progo
Bupati Kulon Progo saat meluncurkan Gerakan Gayeng Regeng Blonjo Bareng. (Foto: Humas Pemkab Kulon Progo)

Kulon Progo – Pemkab Kulon Progo meluncurkan tradisi Gerakan Gayeng Regeng Blonjo Bareng (GRBB) yang diprakarsai oleh Badan Koordinasi Paguyuban Kulon Progo (Bakor PKP). Produk pertanian dan UMKM ini didistribusikan kepada perantau asal Bumi Binangun di wilayah Jabodetabek.

Bupati Kulon Progo Sutedjo mengatakan, gerakan ini selain bermanfaat dalam bidang sosial, juga bermanfaat di bidang ekonomi, terutama untuk menyejahterakan masyarakat Kulon Progo melalui pemasaran produk-produk lokal Kulon Progo. “Harapannya nilai kebersamaan, kemitraan, gotong royong, sosial, dan kepedulian masyarakat Kulon Progo dapat terus terjaga,” katanya saat peluncuran GRBB, Jumat, 26 Maret 2021.

Read More

Baca Juga:

Sutedjo mengungkapkan, organisasi perangkat daerah terkait juga dapat menjamin originalitas produk yang berasal dari masyarakat Kulon Progo. Penyediaan produk harus betul-betul produksi lokal masyarakat Kulon Progo seperti Kelompok Tani, KWT, Kelompok Pengrajin, Kelompok Ternak, Budidaya, BumDes dan lainnya.

“Saya terus mendorong setiap Kapanewon di Kulon Progo yang ada sentra pengembangan dan pengepulan produk untuk dapat bergabung dalam program ini”

Dia mengatakan, hal ini sesuai dengan komitmen Pemkab Kulon Progo dalam memberdayakan kelompok masyarakat sehingga memberi peluang usaha. “Saya terus mendorong setiap Kapanewon di Kulon Progo yang ada sentra pengembangan dan pengepulan produk untuk dapat bergabung dalam program ini,” kata Sutedjo.

Sekretaris Umum Bakor PKP, Agus Triantara mengatakan, GRBB diharapkan dapat membantu meningkatkan penjualan produk-produk Kulon Progo. Para perantau Kulon Progo bisa berbelanja melalui aplikasi website blonjobareng.com. Perantau dapat membeli produk Kulon Progo minimal Rp 300 ribu dengan ongkos kirim 10 persen.

Baca Juga:

“Tujuannya meningkatkan perekonomian sekaligus menyejahterakan pelaku usaha mengingat pada masa Pandemi Covid-19 banyak pelaku usaha yang mengalami penurunan pendapatan,” ungkapnya.

Dia mengungkapkan, gerakan ini membantu pemasaran produk Kulon Progo dan berupaya melakukan branding seperti gula jawa khas Kulon Progo dengan nama Super Menoreh Kokap, Kalibawang, Samigaluh, Lendah dan Girimulyo. “Di sisi lain gerakan ini mengobati rasa rindu para perantau pada beragam produk Kulon Progo,” ujarnya. []

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *