Makna Tradisi Baritan Nguras Sendang Payungan di Pandak Bantul

  • Whatsapp
kirab baritan nguras sendang payungan
Kirab tradisi baritan nguras Sendang Payungan di Pandak Bantul. (Foto: Pemkab Bantul)

BacaJogja – Sendang atau mata air dianggap sebagai sumber pembawa kehidupan. Begitu juga Sendang Payugan yang berada di Kampung Payungan, Kalurahan Triharjo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul, Yogyakarta ini. Warga setempat mempercayai mata air ini sudah ada sejak dulu kala, sejak zaman Sunan Kalijaga.

Warga menganggap sendang ini dianggap membawa kehidupan. Sebagai wujud syukur, warga Kampung Payungan menggelar tradisi baritan. Hingga kini, warga Kampung Payungan masih melestarikan nilai-nilai budaya dan tradisi luhur ini. Seperti yang dilakukan pada Jumat, 1 Juli 2022 lalu. Warga setempat menggelar kirab budaya tradisi baritan Kampung Payungan yang dipusatkan di Sendang Payungan.

Read More

Baca Juga: Daftar 20 Warisan Budaya Tak Benda di Bantul, Ada Sate Klatak hingga Nini Thowong

Puncak dari tradisi ini yakni nguras atau membersihkan sendang yang dilakukan oleh-oleh anak laki-laki. Warga mempercayai Sendang Payungan sebagai sumber air yang membawa kehidupan bagi masyarakat sekitar, sehingga harus dirawat dan dijaga.

Ketua Panitia Maryono, mengatakan, tradisi ini sudah dilaksanakan sejak zaman dahulu dan turun temurun. Para tokoh setempat sepakat tradisi ini harus dilestarikan ke generasi berikutnya.

Baca Juga: Makna Upacara Adat Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri di Parangtritis Bantul

Menurut dia, dengan menggelar tradisi ini gernerasi muda atau anak cucu bisa memahami sejarah leluhur. “Apa yang menjadi sejarah di Sendang Payungan ini, generasi muda perlu tahu,” ungkapnya.

Tokoh masyarakat, Sudarmanto menjelaskan, zaman dulu sendang merupakan sumber mata air dan kehidupan masyarakat Payungan. Warga memanfaatkannya untuk minum, mencuci dan mandi. Seiring berjalannya waktu di sekitar sendang tumbuh banyak pepohonan yang daun-daun berguguran di sendang dan air pun kotor.

Sendang Payungan Bantul
Sendang Payungan Pandak Bantul diangap sebagai sumber kehidupan warga setempat. (Foto: Pemkab Bantul)

Tradisi baritan ini puncaknya berupa membersihkan sendang. Sesuai kebiasaan turun temurun, tradisi ini dimulai Selasa Kliwon dan syukuran dihelat pada Jumat Pon.

Tradisi ini sudah dimulai sejak Minggu, 26 Juni 2022. Warga membersihkan lokasi sekitar sendang. Lalu malam Selasa Kliwon digelar doa bersama, malam Jumat Pon diadakan ritual tahlilan dan puncaknya pada Jumat Pon digelar kirab seni budaya.

Baca Juga: Sejarah dan Cikal Bakal Nama Sewon di Bantul Yogyakarta

Dalam tradisi ini, setiap RT membawa masing-masing ada ambengan, sego suci, ketan-kolak dan lain-lain. “Tradisi ini sebagai bentuk rasa syukur warga. Harapannya setelah guyub warga bisa memunculkan pikiran yang jernih demi kemajuan masyarakat,” ungkapnya.

Pada acara tersebut hadir Wakil Ketua I TP PKK Kabupaten Bantul, Dwi Joko Purnomo. Pihaknya mengapresiasi kegaitan tersebut, dan berharap semangat kerukunan serta gotongroyong dari masyarakat Payungan, dapat menginspirasi warga lain di Kabupaten Bantul. []

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *