BacaJogja – Ada kepercayaan, khususnya masyarakat Jawa, bahwa siapa pun yang menerima dan memegang pusaka tongkat cakra Pangeran Diponegoro pertama, kelak orang tersebut punya peluang menjadi pemimpin besar.
Anies Baswedan saat menjadi Mendikbud adalah orang pertama yang menerima dan memegang tongkat komando Pangeran Diponegoro saat Pemerintah Belanda mengembalikan pusaka ini ke Pemerintah Indonesia.
Pusaka ini ibarat seperti tongkat komando perang milik Pangeran Diponegro saat memimpin Perang Diponegoro (1825-1830). Belanda berhasil menangkap Pangeran Diponegoro dan merampas pusaka itu lalu dibawa ke Belanda. Setelah hampir dua ratus tahun, tongkat cakra Pangeran Diponegoro itu dikembalikan ke Indonesia.
Baca Juga: Bukan Minta Cawapres, Ternyata Ini yang Diinginkan PKS Usung Anies Baswedan
Namun, bukan Presiden yang menerima pusaka tersebut, melainkan Anies Baswedan. konon, Presiden Jokowi merasa tersinggung karena Anies Baswedan adalah orang pertama yang menerima pusaka itu. Kabarnya dari peristiwa itu menjadi salah satu alasan Presiden Jokowi meresufflle cucu Pahlawan Nasional AR Baswedan ini dari jabatan Mendikbud. Benarkah demikian?
Pertanyaan itu disampaikan Andi F Noya dalam program KICK ANDY yang disiarkan Metro TV pada Minggu, 18 Juni 2023 malam. “Apa benar, Anda menelikung Jokowi,” tanya Andi.
Baca Juga: Jalani Laku Tirakat, Anies Baswedan Optimistis Menang di Jateng, Jatim dan DIY
Menjawab pertanyaan itu, Anies menjelaskan, peristiwa terjadi dirinya masih sebagai Mendikbud. Saat itu Pemerintah Belanda memang tongkat Cakra Pangeran Diponegoro akan dikembalikan ke Indonesia.
“Nah, ini sangat top secret, tidak diketahui kapan waktunya. Sangat rahasia dan dijaga betul karena nilai dari barang ini priceless, tidak ternilai harganya. Dan banyak orang untuk memburu barang ini,” jelas Anies Baswedan.
Menurut Anies, banyak orang memburu benda pusaka ini. Sehingga, Pemerintah Belanda yang mengembalikan tongkat cakra komando ini sebagai operasi khusus. “Nah, kemudian ini saya laporkan ke Presiden Jokowi bahwa akan ada pengembalian Tongkat Komando Pangetan Diponegoro ke Indonesia,” katannya.
Baca Juga: Elit PAN Condong Ganjar, Konstituen Justru Deklarasi Dukung Anies Baswedan
Anies mengungkapkan, setelah itu kemudian diatur dengan membuat semacam event di Galery Nasional bersamaan dengan pameran Raden Saleh tentang Pangeran Diponegoro. “Jadi covernya itu supaya ada event. Dan kita tidak tahu, Pemerintah Belanda tidak memberikan informasi penerbangan jam berapa, kapan, tidak ada yang tahu,” kata anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengungkapkan, Presiden Jokowi dijadwalkan hadir di Galery Nasional. Namun sehari dua hari sebelumnya, ternyata Presiden Jokowi tidak bisa hadir karena ada acara ke Filipina.
Baca Juga: Resmi Usung Ganjar Pranowo, Mayoritas Konstituen PPP DIY Dukung Anies Baswedan
“Sehingga acara yang semula dihadiri oleh Presiden diwakilkan kepada Mendikbud. Jadi saya mewakili Presiden menerima cakra Pangeran Dipoengero,” jelas Anies.
Saat ditanya sudah sudah seizin Presiden menerima tongkat cakra itu? Anies dengan tegas menjawab, ya!
Jadi Anda tidak menelikung Presiden? Anies dengan tegas menjawab, “Tidak-tidak, karena itu, saya mewakili. Dan ini sudah biasa, ketika Presiden tidak hadir, maka menteri yang relevan hadir di situ,” jawab Anies. []