BacaJogja – Suasana Ramadan di Bantul diwarnai insiden tawuran yang terjadi di dua lokasi berbeda pada Minggu pagi (2/3). Dalam waktu yang hampir bersamaan, dua kelompok remaja terlibat bentrokan di Jalan Parangtritis Km.24, Kretek, serta di Jalan Samas, Bambanglipuro. Polisi pun turun tangan, bahkan melepas tembakan peringatan untuk membubarkan massa.
Tawuran di Kretek: Saling Lempar Batu di Depan SPBU
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry, melalui akun resminya mengatakan, sekitar pukul 06.30 WIB, bentrokan pertama terjadi di depan SPBU Kretek, tepatnya di depan Warung Sate Lek Dah.
Baca Juga: Kampung Ramadan Jogokariyan: Tradisi Berbagi, Dakwah, dan Keberlanjutan Lingkungan
Sejumlah remaja dari dua kelompok saling serang dengan melempar batu. Insiden ini tidak terkait dengan keributan di Jalan Samas yang terjadi setelahnya.
Polisi bergerak cepat dan berhasil mengamankan enam remaja di dua lokasi berbeda:
Simpang empat Tajeman, Palbapang:
HM (17) – Jogokaryan, pelajar
FAS (15) – Danunegaran, pelajar
ADP (16) – Danunegaran, pelajar
Simpang empat Kweden, Trirenggo, Bantul:
MNH (16) – Senggotan, Kasihan, pelajar
MRAF (18) – Semai Kulon, Umbulharjo, pelajar
BAK (19) – Demakan Lama, Tegalrejo, pelajar
Baca Juga: Kabel Putus di Ring Road Depan UTY Sebabkan Kecelakaan, Dua Pengendara Terjatuh
Bentrok di Bambanglipuro: Polisi Lepaskan Tembakan Peringatan
Tak lama setelah kejadian di Kretek, sekitar pukul 07.44 WIB, kerusuhan kembali pecah di Bambanglipuro. Sejumlah kelompok yang diduga dalam perjalanan pulang dari Jalan Lingkar Selatan (JLS) terlibat bentrokan.
Polisi yang datang ke lokasi sempat melepas tembakan peringatan untuk membubarkan massa.
Dari kejadian ini, seorang remaja berinisial S.A.R (16), warga Sumberagung, Jetis, berhasil diamankan setelah tertangkap melempar batu ke rumah warga di Dusun Panggang, Sidomulyo.
AKP Jeffry mengonfirmasi penangkapan tersebut. “Tindakan tegas diambil dengan melepas tembakan peringatan agar massa membubarkan diri. Saat ini, satu anak telah diamankan dan masih dimintai keterangan di Polsek Bambanglipuro,” ungkapnya.
Baca Juga: Pasca Pertamax Oplosan, Viral Mobil Kepresidenan Prabowo Isi BBM di Shell, Bukan Pertamina
Fenomena Tawuran Ramadan, Apa Penyebabnya?
Kasus tawuran yang berulang setiap Ramadan menjadi perhatian banyak pihak. Tak sedikit warga yang mengeluhkan aksi kekerasan ini yang kerap meresahkan masyarakat.
“Saya berharap polisi lebih tegas. Jangan sampai Ramadan malah jadi ajang tawuran,” kata Samsul, warga Ganjuran, Bambanglipuro.
Hingga kini, polisi masih mendalami motif di balik kedua tawuran tersebut. Warga diimbau untuk tetap waspada dan segera melaporkan jika melihat indikasi aksi serupa. []