Hari Bumi 2025: “Our Power, Our Planet”, Seruan Global untuk Energi Bersih dan Aksi Nyata

  • Whatsapp
Hari Bumi 2025
Hari Bumi 2025 (Istimewa)

BacaJogja – Hari Bumi Internasional kembali diperingati pada 22 April 2025, menandai tahun ke-55 sejak pertama kali dirayakan secara global. Mengusung tema “Our Power, Our Planet”, momen ini menjadi panggilan bersama untuk mempercepat transisi ke energi terbarukan demi keberlangsungan hidup Bumi.

Ditunjuk oleh Majelis Umum PBB sejak 2009 sebagai International Mother Earth Day, Hari Bumi bertujuan membangkitkan kesadaran akan tantangan global yang mengancam keseimbangan ekosistem. Ini juga menjadi pengingat akan tanggung jawab kolektif umat manusia—seperti yang ditegaskan dalam Deklarasi Rio 1992—untuk hidup selaras dengan alam dan mewariskan planet yang layak huni bagi generasi mendatang.

Read More

Baca Juga: Jadwal Libur dan Long Weekend Mei 2025: Catat Tanggal Merah dan Cuti Bersama untuk Liburan Seru!

Satu Hari, Satu Planet, Satu Miliar Aksi

Tahun ini, peringatan Hari Bumi diperkirakan akan melibatkan lebih dari 1 miliar orang di 192 negara. Ini menunjukkan kuatnya semangat kolektif masyarakat dunia dalam menjaga lingkungan dan memperjuangkan masa depan yang berkelanjutan.

Tema “Our Power, Our Planet” tidak hanya menjadi slogan, tetapi ajakan konkret agar dunia meningkatkan penggunaan energi terbarukan hingga tiga kali lipat pada 2030. Langkah ini dianggap vital untuk memperlambat laju krisis iklim dan menekan emisi karbon secara global.

Peringatan Hari Bumi bukan hanya untuk dirayakan, tetapi untuk dijalani. Berikut beberapa aksi sederhana namun berdampak besar yang bisa dilakukan siapa saja:

  • Mengurangi penggunaan energi fosil
  • Ikut serta dalam aksi bersih-bersih lingkungan
  • Menanam pohon atau tanaman lokal
  • Mengurangi produksi sampah dan mendukung program daur ulang
  • Mengikuti kegiatan edukasi dan kampanye lingkungan
  • Beralih ke produk ramah lingkungan

Setiap langkah kecil bisa memberi kontribusi besar jika dilakukan bersama-sama. Hari Bumi 2025 menjadi momen refleksi dan ajakan untuk bertindak.

Baca Juga: Isi Pernyataan Sikap Forum Purnawirawan TNI: Copot Menteri Tak Loyal hingga Singgung Polri

Jejak Sejarah: Dari Protes Lingkungan ke Gerakan Global

Hari Bumi pertama kali diperingati pada 22 April 1970 di Amerika Serikat. Kala itu, jutaan orang turun ke jalan memprotes kerusakan lingkungan akibat industrialisasi. Aksi tersebut menjadi tonggak lahirnya gerakan lingkungan modern.

Sejak itu, Hari Bumi berkembang menjadi gerakan global. Pada tahun 1990, sebanyak 200 juta orang di 141 negara terlibat dalam kampanye besar pelestarian lingkungan. Peristiwa ini menjadi pemicu digelarnya Konferensi Bumi di Rio de Janeiro dua tahun setelahnya.

Tahun 2000, fokus peringatan bergeser pada isu pemanasan global dan energi terbarukan. Sedangkan pada 2016, Hari Bumi mencatat sejarah penting saat 175 negara menandatangani Paris Agreement—perjanjian global untuk melawan perubahan iklim.

Bahkan ketika pandemi COVID-19 melanda dunia pada 2020, Hari Bumi tetap hidup dalam ruang digital, diikuti lebih dari satu miliar partisipan secara daring.

Baca Juga: Panduan Cuaca Long Weekend di Tujuh Destinasi Wisata Favorit Yogyakarta dan Tips Liburan Nyaman

Bukan Sekadar Seremoni, Tapi Komitmen Global

Hari Bumi bukan sekadar seremoni tahunan. Ini adalah simbol kepedulian global, pengingat bahwa Bumi adalah satu-satunya rumah yang kita miliki. Melalui tema 2025, dunia diajak untuk menyadari kekuatan kolektif yang bisa menciptakan perubahan nyata.

Mulailah dari langkah sederhana hari ini. Karena kekuatan kita, adalah kekuatan planet ini. []

Related posts