BacaJogja – Ada yang berbeda ketika melangkah ke kawasan Jogja National Museum (JNM) di pertengahan tahun ini. Bukan hanya sekadar gedung seni yang baru dibuka, melainkan sebuah ruang waktu yang mengajak publik menengok kembali jejak-jejak penting perjalanan seni rupa Indonesia.
Lewat pameran bertajuk “Tonggak: Ziarah #1”, kita diajak bukan hanya untuk melihat karya, tetapi juga menziarahi akar sejarah, mengenang semangat, dan menghidupkan kembali warisan para maestro seni rupa yang membentuk wajah seni modern di Indonesia.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Kereta Api Bandara Yogyakarta: Reguler, YIA Express, dan Tambahan Terbaru
Digelar mulai 20 Juni hingga 7 September 2025, pameran ini menjadi tonggak awal dari JNM sebagai ruang presentasi seni yang hidup dan progresif. Di bawah kurasi Suwarno Wisetrotomo, “Tonggak: Ziarah #1” menyuguhkan karya-karya dari para perintis yang pernah menapaki Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI), hingga yang berkontribusi menancapkan pilar kesenian Yogyakarta.
Nama-nama besar seperti Affandi, Hendra Gunawan, Bagong Kussudiardja, S. Sudjojono, Edhi Sunarso, Nyoman Gunarsa, hingga Widayat hadir dengan karya penuh sejarah dan energi zamannya. Pameran ini juga menampilkan karya dari Abas Alibasyah, Amri Yahya, Fadjar Sidik, Irsam, dan Bathara Lubis—para seniman yang juga memberi warna penting dalam khazanah seni rupa Indonesia.
“Pameran ini adalah ziarah kita bersama ke akar-akar seni rupa Indonesia. Sebuah upaya untuk mengenang, merayakan, dan meneruskan semangat para perintis seni,” ujar Suwarno Wisetrotomo.
Dengan harga tiket masuk Rp25.000, publik diajak menyelami lebih dalam gagasan, emosi, dan peradaban visual yang ditinggalkan para tokoh seni tersebut. Pameran ini juga menjadi hasil kolaborasi berbagai pihak, termasuk The Jakarta Salon, ARTJOG, JNM Bloc, hingga dukungan dari Sekolah Tumbuh, Propan, Hikvision, APLUS, DAGADU, dan Bothwell.
“Tonggak: Ziarah #1” bukan sekadar pameran—ia adalah sebuah ajakan untuk berpikir, mengenang, dan menghidupkan kembali semangat seni yang membentuk bangsa. Di sinilah ziarah dimulai, dari Yogyakarta untuk Indonesia. []
