Waspada Modus Scamming dan Phishing via WhatsApp, Begini Cara Kerjanya

  • Whatsapp
Ilustrasi hacker
Ilustrasi hacker (Istimewa)

BacaJogja – Kasus penipuan digital dengan modus scamming dan phishing link melalui aplikasi WhatsApp kembali memakan korban. Seorang warga berbagi pengalaman pahitnya setelah menjadi sasaran kejahatan siber tersebut.

Pelaku biasanya berpura-pura menghubungi korban melalui telepon, seolah berasal dari sebuah instansi resmi. Modus ini kerap meyakinkan karena mengatasnamakan lembaga tertentu, padahal nomor yang digunakan bukan nomor resmi.

Read More

“Jangan sekali-kali mengangkat telepon dari nomor tidak dikenal, meskipun mengaku dari instansi tertentu. Instansi resmi biasanya menggunakan nomor terverifikasi dengan tanda centang biru,” ungkap korban di medsos merapiuncover, yang meminta identitasnya dirahasiakan.

Baca Juga: PORDA DIY 2025: Sepak Bola Putri Gunungkidul Taklukkan Sleman 1-0

Cara Kerja Penipuan

Setelah korban terjebak, pelaku akan mengirimkan link berisi virus atau malware. Jika link tersebut diklik, sistem pada ponsel korban bisa diretas. Dampaknya, aplikasi seperti WhatsApp, mobile banking, hingga dompet digital (e-wallet) bisa digandakan oleh pelaku.

Proses berlanjut dengan:

  • Pelaku meminta OTP (One-Time Password) yang masuk ke WhatsApp korban.
  • OTP digunakan untuk mengakses rekening asli korban.
  • Seluruh saldo ditransfer ke rekening palsu.
  • Ponsel korban berpotensi di-reset secara paksa menggunakan aplikasi berbahaya yang sudah terpasang.

Korban menyarankan langkah darurat jika ponsel terinfeksi malware: segera mematikan WiFi, mencabut kartu SIM, lalu restart agar perangkat bisa kembali ke tampilan normal.

Baca Juga: Polres Kulon Progo Amankan Pelajar Terlibat Aksi Kejahatan Jalanan Bersenjata Tajam

Imbauan untuk Masyarakat

Masyarakat diimbau lebih waspada terhadap panggilan maupun link mencurigakan yang masuk ke WhatsApp. Ciri nomor resmi instansi umumnya sudah diverifikasi dengan tanda centang biru, sedangkan nomor pribadi dari orang tidak dikenal sebaiknya diabaikan.

“Mohon teman-teman berhati-hati dengan scamming dan link phishing. Jangan sampai lalai seperti saya,” tambah korban. []

Related posts