Yogyakarta – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hari kedua pemantauan harga di pasaran menjelang Ramadan. Sebelumnya memanatu Pasar Imogiri, pada Selasa, 23 Maret 2021 TPID DIY memantau harga di Pasar Gamping, Sleman.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda DIY, Tri Saktiyana mengatakan, Pasar Gamping dipilih karena pasar ini strategis mengingat terjangkau warga selain dari Sleman, juga Bantul, Kota Yogyakarta dan Kulon Progo.
Baca Juga:
Menurut dia, dari hasil pantauan tersebut, menjelang Ramadan 2021 ini, harga beberapa komoditas masih dalam kondisi stabil. Komoditas yang masih tinggi harga cabai merah dengan harga Rp 110 ribu minggu lalu, kini mengalami penurunan menjadi Rp 100 ribu. “Harga masih tinggi karena belum banyak petani yang panen,” katanya.
Untuk ketersediaan bahan pokok di pasar ini cukup. Harga naik turun tipis kecuali harga cabai. Adapun dalam pendistribusian dan komunikasinya berjalan dengan baik.
“Harga masih tinggi karena belum banyak petani yang panen”
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan, kebutuhan pokok dari stok barang serta harganya relatif stabil. Di masa pandemi Covid-19 ini permintaan masyarakat cenderung menurun sekitar 30-50 persen. Kondisi ini membuat harga tidak melonjak tinggi.
Baca Juga:
Danang mengungkapkan, Pemkab Sleman selalu mengedukasi masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan di pasar tradisional. Harapannya masyarakat mempunyai kepercayaan untuk belanja di pasar tradisional.
Asisten Direktur Bank Indonesia Perwakilan Kantor DIY Probo Sukesi, mengemukakan cabai rawit turut menyumbang inflasi di Yogyakarta. Komoditas lain yakni rokok kretek filter, daging ayam, dan kangkung. Sedangkan inflasi di DIY pada Januari dan Februari 2021 berkisar 0,80 persen, lebih tinggi dari nasional yang berkisar 0,36 persen. []