Beredar Hoaks Pesan Sri Sultan HB X soal Mudik dan Takbir Keliling

  • Whatsapp
pesan hoaks
Pemda DIY memastikan pesan berantai tentang larangan mudik dan takbir keliling hoaks. (Foto: Istimewa)

Yogyakarta – Dalam beberapa hari terakhir ini beredar pesan berantai di media sosial maupun aplikasi chat yang berisi imbauan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X tentang larangan mudik dan takbiran keliling dalam rangka Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriyah.

Dalam pesan berantai tersebut seolah-olah Sri Sultan HB X menyebut pemerintah di bawah Presiden Joko Widodo tidak serius dalam menghadapi pandemi ini. Berikut isi pesan yang tersebut:

Read More

Umroh liburan

*RAKYAT JOGJA* Adalah *RAKYATKU* Rakyat Kerajaan Karena Kerajaan Selalu Bersama Rakyat, Membela Rakyat dan Mengayomi Rakyat dari Dulu…

Bila Pemerintah sudah melarang Mudik lalu melarang Takbir Keliling di Malam Lebaran 2021, Saya semakin ragu melihat pemerintahan Jokowi akan merembet melarang ke seluruh kegiatan aktifitas ekonomi sebagai fundamental kehidupan rakyat yang semakin menciptakan tekanan, ketakutan, kepanikan dan penderitaan kepada seluruh rakyatnya sendiri..

*Kerajaan Akan Selalu Bersama Rakyat dan Pengayom Bagi Rakyat !*

“Kami sampaikan bahwa pesan tersebut telah menyalahgunakan foto Sri Sultan Hamengku Buwono X dengan isi pesan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya alias hoaks”

Menanggapi pesan berantai tersebut, Pemda DIY memastikan imbauan tersebut sama sekali tidak benar. Pemda DIY menyebut ada orang yang tidak bertanggung jawab menyebarkan pesan tersebut dengan menyalahgunakan foto Sri Sultan HB X.

“Kami sampaikan bahwa pesan tersebut telah menyalahgunakan foto Sri Sultan Hamengku Buwono X dengan isi pesan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya alias hoaks,” kata Kepala Biro Umum, Humas, dan Protokol Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji, Sabtu, 1 April 2021.

Dia mengajak masyarakat untuk tidak mempercayai pesan berantai tersebut serta menyaring informasi yang belum tentu kebenarannya. “Mari lebih bijak untuk memilah informasi yang beredar di sekitar kita. Bersatu meminimalisir hoaks dengan mencari informasi dan berita hanya dari sumber resmi serta aktif mengkonfirmasi informasi yang belum jelas kebenarannya. Stop sharing sebelum saring,” jelasnya. []

Baca Juga:

Related posts