Tiga Sikap PKS DIY saat Syawalan Bertepatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni

  • Whatsapp
PKS Pancasila
Ketua DPW PKS DIY Agus Mas'udi (tengah) saat memberikan keterangan pers perihal syawalan yang digelar bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila. (Foto: BacaJogja.id)

Yogyakarta – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Daerah Istimewa Yogyakarta menggekar syawalan yang bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2021. Syawalan digelar terbatas dihadiri 50 peserta yang terdiri dari Pengurus DPP BPW Jatijaya, DPTW PKS DIY, pengurus harian DPW dan Ketua DPD PKS se DIY.

Ketua DPW PKS DIY Agus Mas’udi mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari Silaturahmi Kebangsaan. Sebelumnya DPW PKS DIY silaturahmi kepada para tokoh masyarakat, ormas keagamaan, dan tokoh lembaga perempuan se-DIY.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga:

Menurut dia, Silaturahmi kebangsaan yang digagas DPP PKS sejak Ramadan kemarin, kemudian diikuti oleh semua DPW PKS se-Indonesia, membawa pesan penting. Semangat persatuan dikedepankan dalam menghadapi semua persoalan bangsa. Perbedaan suku, bahasa, agama dan pilihan politik adalah sebuah keniscayaan.

“Semua perbedaan itu dirajut dengan semangat saling menghormati dan saling menghargai yang dilandasi oleh semangat Persatuan. Dan Persatuan adalah ruh dari Pancasila,” katanya dalam keterangan pers di Sekretariat DPW PKS DIY Jalan Gambiran Kota Yogyakarta, Selasa, 1 Juni 2021.

“PKS tidak ingin Pancasila hanya menjadi jargon semata, bahkan menjadi alat untuk memukul komponen bangsa yang berbeda pendapat”

Dia mengatakan, bersamaan dengan peringatan Lahirnya Pancasila 1 Juni ini PKS DIY menyatakan tiga poin. Pertama, berharap menjadi momentum bersatunya seluruh komponen bangsa untuk betul-betul mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “PKS tidak ingin Pancasila hanya menjadi jargon semata, bahkan menjadi alat untuk memukul komponen bangsa yang berbeda pendapat,” ungkapnya.

Kedua, meminta pemerintah pusat dan daerah kembali fokus dan lebih serius mengurai keruwetan persoalan bangsa ini mulai dari penanganan wabah Covid-19 yang belum mereda hingga persoalan ekonomi dan dampak sosialnya.

Baca Juga:

Upaya memutus mata rantai penularan Covid-19 belum berhasil. Angka positif corona pada 30 Mei 2021 masih ada penambahan 6.115 kasus positif. Di DIY ada 211 kasus baru. Sedangkan indikator ekonomi nasional dengan pertumbuhan ekonomi minus 0,74 persen dan inflasi 0,13 persen di akhir April 2021. “Di DIY pertumbuhan ekonomi sebesar 6,14 persen dan inflasi 0,01 persen pada akhir April 2021.

Ketiga, mendukung sikap yang telah disampaikan DPP PKS untuk menyelamatkan upaya pemberantasan korupsi dengan menolak tes wawasan kebangsaan (TWK) pegawai KPK yang telah menimbulkan kegaduhan pro dan kontra di masyarakat. Hal itu tidak hanya menghambat upaya pemberantasan korupsi, TWK ini bermasalah dalam konten dan metodologinya karena ada materi yang ingin membenturkan Pancasila dan ajaran agama. “Padahal Pancasila dan konstitusi menjamin setiap warga negara untuk menjalankan ajaran agama yang dianutnya,” ungkapnya.[]

Related posts