Yogyakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar vaksinasi Covid-19 di lantai 2 Gedung Grha Sabha Pramana UGM. Target per hari 2.000 orang. Vaksinasi digelar selama empat hari, yakni 23 -26 Juli 2021.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso berharap di kemudian hari semakin banyak institusi atau lembaga yang melakukan akselerasi program vaksinasi mengingat kasus kematian di DIY tergolong tinggi.
Dia mengatakan, vaksinasi ini akan terus dilakukan agar masyarakat memiliki kesempatan lebih cepat untuk divaksin. “Tujuannya untuk membantu menciptakan herd imunity di wilayah DIY,” katanya, Sabtu, 24 Juli 2021.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meninjau pelaksanaan vaksinasi OJK ini sebagai bentuk apresiasi atas inisiatif lembaga dan institusi yang membantu akselerasi vaksinasi Covid-19 DIY. “Salah satu cara untuk mengurangi korban yang meninggal akibat Covid-19 adalah vaksinasi, sehingga kita percepat pelaksanaannya,” katanya.
“Tujuannya untuk membantu menciptakan herd imunity di wilayah DIY”
Raja Keraton Yogyakarta ini vaksinasi adalah sebuah upaya untuk menurunkan atau meminimalisir dampak yang ditimbulkan apabila seseorang terpapar Covid-19. Untuk itu, program vaksinasi harus terus diupayakan agar gejala yang timbul pada seseorang yang terpapar Covid-19 dapat ditekan.
Dia mengatakan, warga DIY saat ini lebih memilih melakukan isolasi mandiri dari pada tinggal di shelter. Risikonya terlalu besar. Angka kematian akibat isolasi mandiri di Jogja paling tinggi sehingga kami berupaya mengurangi itu. “Kami juga akan melakukan kampanye agar warga yang isolasi mandiri mau pindah ke shelter,” kata Sri Sultan. []
Baca Juga: