Yogyakarta – Pemkot Yogyakarta bersaama Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta sudah mempersiapkan hotel dan restoran dalam menerima kunjungan tamu-tamu wisatawan saat libur Tahun Baru Imlek. Okupansi atau tingkat keterisian hotel saat libur sekitar 60 persen.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko mengtakan, dari hasil koordinasi dengan PHRI pemesanan kamar hotel sekitar 60 persen saat libur Imlek. “Kunjungan wisatawan mengalami sedikit anomali,” katanya, Senin, 31 Januari 2022.
Baca Juga: Sikap Pemkot Yogyakarta yang Dikabarkan Gugat Pengunggah Tarif Parkir Rp350.000
Menurut dia, di tengah menunggu kepastian aturan pemerintah terkait wisata, jumlah wisatawan di Kota Yogyakarta meningkat. “Ternyata angka wisatawan Yogya naik cukup tinggi. Itu tidak terjadi pada beberapa tahun baru sebelum mengalami pandemi Covid-19,” ujarnya.
Dia mengatakan, wisatawan yang datang ke Yogyakarta masih tinggi karena beberapa faktor. Salah satunya angka Covid-9 di Kota Yogyakarta masih rendah dan terkendali. “Meski ada kecenderungan kenaikan kasus Covid-19. Ini menjadikan persiapan kewaspadaan bagi pengelola jasa pariwisata,” kata dia.
Baca Juga: Viral Tarif Parkir Rp350.000 di Angkringan Jaman Edan Jalan Margo Utomo Yogyakarta
Menurut dia, ada beberapa langkah yang dilakukan agar menghindari paparan transmisi lokal Covid-19 di tempat usaha jasa pariwisata di Kota Yogyakarta. Terutama agar puncak varian omicron yang diprediksi para pakar pada Februari, tidak terjadi di Kota Yogyakarta.
Pengelola hotel supaya mentaati aturan yang telah disepakati bersama. Aturan one gate system jika ada wisatawan yang menggunakan bus agar melakukan skrining di Terminal Giwangan. “Jika ada tamu wisatawan luar kota yang menginap supaya mematuhi aturan yang berlaku PPKM level 2,” ungkapnya.
Selain itu, pengelola objek wisata di Kota Yogyakarta supaya mentaati aturan dengan cara menghindari kerumunan. “Begitu ada kerumunan agar dibubarkan atau dialihkan ke tempat lain,” katanya.[]