Masker sebagai Senjata Pelindung terhadap Virus Covid-19 Varian Terbaru

  • Whatsapp
Penggunaan masker
Penggunaan masker sebagai senjata melindungi dari virus Covid-19. (Foto: Istimewa)

BacaJogja – Setelah melewati badai Covid-19 yang dimulai pada tahun 2021, kini pada tahun 2023 muncul kembali virus covid-19 omicron varian EG.2 dan EG.5. Data dari kemenkes terlihat pada akhir tahun 2023 terjadi jumlah lonjakan peningkatan pasien yang mengalami positif Covid-19. Bahkan sudah terjadi kasus pasien yang meninggal dunia sebanyak 2 pasien dijakarta akibat virus varian baru tersebut.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tirmidzi mengungkapkan bahwa sudah terjadi peningkatan kasus setiap minggunya. “Sudah mulai terjadi peningkatan kasus Covid-19 varian baru dari 10 – 12 positif per minggu menjadi 267 kasus positif per minggu,” ucapnya.

Read More

Baca Juga: Simak Aturan Ini, KAI Commuter Yogyakarta Berlakukan Masa Transisi Endemi Covid-19

Maraknya model jenis virus Corona baru yaitu virus corona Omicron menjadi isue utama di Dunia. Penularan virus Omicron yang lebih hebat dibandingkan varian virus Delta menjadi ketakutan tersendiri bagi masyarakat. Virus varian baru juga sudah merambah di Asia Tenggara termasuk Singapura, Malaysia dan Indonesia.

Untuk mengantisipasi lonjakan karena virus Covid-19, pemerintah Indonesia secara aktif melakukan tracing kepada seluruh orang dari luar negeri yang masuk ke Indonesia. Disinyalir terjangkitnya positif Virus Corona varian Omicron varian baru EG.2 dan EG.5 dikarenakan kunjungan dari luar negeri yang masuk ke Indonesia.

Banyak masyarakat yang mempertanyakan apakah masker masih efektif untuk menangkal Virus Corona varian terbaru EG.2 dan EG.5. Meskipun Virus Corona Varian Omicron varian terbaru lebih menular daripada virus Corona varian Delta tetapi pada kenyataannya penggunaan masker masih sangat efektif dalam penangkal penularan virus varian terbaru tersebut.

Baca Juga: Data Capaian Vaksinasi Covid-19, Dosis 1 hingga Booster 2 di Yogyakarta

Tetapi meskipun masker masih efektif untuk menangkal virus Covid terbaru, tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan masker yaitu dengan penggunaan double Masker.

Yang dimaksud dengan penggunaan double masker adalah menggunakan dua masker dengan jenis masker yang berbeda. Dari beberapa penelitian yang sudah diteliti menyatakan bahwa penggunaan double masker antara masker medis dengan masker kain masih sangat efektif dalam pencegahan penularan virus varian terbaru, selain itu juga harus diperhatikan untuk terus menjaga Protokoler Kesehatan yang ketat.

Baca Juga: BINDA DIY Maksimalkan Vaksinasi Covid-19 di Sleman City Hall

Dosen Specialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji menyampaikan penggunaan “double masker” sangat masih efektif dalam pencegahan virus Corona Varian Omicron EG.2 dan EG.5. Penggunaan masker sangat penting dalam pencegahan penularan virus corona varian Omicron ini, meskipun virus ini lebih menular daripada virus corona varian delta tapi pada kenyataannya penelitian di Inggris juga menyatakan bahwa Virus Omicron meskipun lebih menular tetapi tidak lebih berbahaya daripada virus Delta.

“Di sini diharapkan bahwa kita tidak boleh meremehkan ataupun tledor terhadap virus baru ini. Protokoler Kesehatan yang ketat juga diperlukan dalam penanganan virus corona varian Omicron ini,” ucap Prima kepada media.

Pemerintah Indonesia sendiri sudah menyiapkan langkah – langkah rencana untuk mengantisipasi virus Corona Varian Omicron ini yaitu Melaksanakan Vaksin Booster lanjutan bagi Penduduk Indonesia.

Baca Juga: Trend Covid-19 di Kulon Progo Naik, BIN DIY Bantu Pemkab Genjot Capaian Vaksin

Rencananya vaksin lanjutan akan dilaksanakan setelah masyarakat Indonesia sudah dilakukan vaksin lengkap yaitu vaksin pertama dan kedua. Untuk jenis vaksin yang akan dilaksanakan nanti akan dipilih vaksin yang lebih efektif dan mempunyai daya serang menangkal virus corona yang lebih besar presentasenya.

Untuk tanda dan gejala Virus Covid-19 Omicron varian EG.2 dan EG.5 tidak ada gejala khusus, salah satu tandanya yaitu Batuk pilek dan nyeri tenggorokan. Kemudian ditambah dengan keluhan demam yang berkepanjangan. Selama ini tidak didapatkan kasus darurat, hanya saja kita perlu waspada supaya virus ini tidak kembali melonjak tajam seperti tahun–tahun lalu. []

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *