Disertasi “Sapa Aruh Sri Sultan HB X” Antarkan Octo Lampito Raih Gelar Doktor

  • Whatsapp
WAG Penthahelix DIY
Anggota WAG Penthahelix DIY berfoto bersama Octo Lampito setelah sukses meraih gelar doktor. (Istimewa)

BacaJogja – Pemimpin Redaksi Surat Kabar Harian (SKH) Kedaultan Rakyat Octo Lampito berhasil meraih gelar doktor di Fakultas Bahasa, Seni dan Budaya Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Wartawan senior ini mengambil judul Amanat Sultan HB X Dalam Teks Sapa Aruh Menghadapi Pandemi (Kajian Semantik Kultural).

Penganugerahan gelar doktor digelar pada Rabu, 24 Juli 2024. Banyak kolega datang memberikan selamat. Bahkan para penguji pun memberikan selamat atas capaian Octo yang meraih predikat cumlaude ini.

Read More

Umroh liburan

Baca Juga: Bu Sri Mau Jual Rumah Kost di Kawasan Elit, Hasilnya untuk Menyumbang Masjid

Seorang penguji disertasi, Prof Sumanto A Sayuti menyatakan, Octo Lampito berhasil menyelesaikan disertasinya dalam waktu dua tahun, 11 bulan. Octo meraih nilai 91 dengan IPK 3,8 atau cumlaude. “Cangkeme doktor itu ilmu,” begitu gurau Prof Sumanto yang juga promotor disertasi usai acara.

Rektor UNY sekaligus Ketua Penguji Prof Sumaryanto menyatakan, gelar doktor yang diraih Octo menambah jumlah lulusan S3. “Kedaulatan Rakyat sebagai koran nomor satu di Yogyakarta kini menghasilkan dua doktor. Keduanya adalah Rony S Viko dan Octo Lampito,” ungkapnya.

Baca Juga: Daftar Lengkap Event Ikonik Jogja yang Menjadi Daya Tarik Wisatawan

Bupati Sleman Hj Sri Kustini mengucapkan selamat dan sukses secara khusus kepada Octo Lampito. “InsyaAllah ilmunya Mas Octo sangat migunani,” ungkapnya.

Ucapan selamat juga datang dari Rektor Universitas AKPRIND Indonesia (Akprind University) Dr. Edhy Sutanta, S.T., M.Kom. Rektor AKPRIND turut bangga atas pencapaian gelar akademik tertinggi yang diraih Octo Lampito. “Sebagai wartawan senior, semoga selalu memberikan kepada para jurnalis muda untuk tetap membekali ilmu akademik setinggi mungkin,” katanya.

Baca Juga: Kampung UFO Yogyakarta, Pesona Estetika Antariksa dalam Upaya Pelestarian Lingkungan

Sementara itu, Octo dalam abstraksi disertasi menyatakan, Pidato sapa aruh Sri Sultan HB X merupakan suatu amanat raja bagi warga di Yogyakarta. Isi dari pesan dalam Sapa Aruh memuat makna baik secara konseptual, asosiatif, dan tematik yang perlu dipahami oleh masyarakat.

Menurut Octo, teks Sapa Aruh membangkitkan kesadaran masyarakat, agar dalam menghadapi Pandemi Covid-19 lebih bersifat rasional namun tetap mengindahkan martabat orang Jawa yang percaya pada makna filosofi Jawa.

Baca Juga: 24 Tahun Dini Mediapro Ditandai Launching Buku Biografi dan Pameran Kaligrafi Syaiful Adnan

Pidato tersebut sekaligus menunjukkan bahwa pandemi tidak harus dihadapi dengan panik dalam segalanya. Filosofi Jawa yang selama ini banyak dilupakan, kaya makna untuk menghadapinya.

Pidato sapa aruh sebagai peristiwa budaya. Hubungan sosial antara Raja dan rakyatnya yang menjalankan perintah pimpinan adalah wujud dari kebudayaan. Pidato Sapa Aruh memberikan makna budaya Jawa dan kearifan lokal untuk kebersamaan. []

Semarak Foto Penganugerahan Gelar Doktor Octo Lampito

octo dan kolega
Octo Lampito dan kolega berfoto bersama di sela penganugerahan gelar doktor. (Istimewa)

— 000 —

taufik ridwan
CEO BacaJogja Taufik Ridwan berfoto bersama Rektor UNY Prof Sumaryanto di sela acara penganugerahan gelar doktor Octo Lampito (Istimewa)

— 000 —

ucapan selamat octo
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengucapkan selamat atas gelar doktor Octo Lampito (Istimewa)

— 000 —-

undangan
Sejumlah undangan yang hadir dalam acara penganugerahan gelar doktor Octo Lampito. (Istimewa)

Related posts