BacaJogja – Jalan Malioboro, ikon pariwisata Kota Yogyakarta, kini tengah menjalani transformasi besar-besaran di tahun 2024. Pemerintah Kota Yogyakarta telah memperkenalkan sejumlah inisiatif baru untuk menjadikan Malioboro sebagai kawasan wisata yang lebih modern tanpa meninggalkan kearifan lokalnya. Dengan perpaduan antara tradisi dan inovasi, Malioboro semakin menarik perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara.
Salah satu perubahan paling signifikan di Malioboro adalah penerapan sistem smart pedestrian yang membuat kawasan ini semakin nyaman untuk pejalan kaki. Trotoar yang lebih luas, dilengkapi dengan tempat duduk yang ergonomis, serta fasilitas Wi-Fi gratis di sepanjang jalan, telah meningkatkan pengalaman para pengunjung.
Baca Juga: Gerakan #LevelUpWithEnervonActive: 62.000 Orang Ambil Langkah Nyata Menuju Impian dan Ambisi
Selain itu, teknologi smart lighting diterapkan untuk menyesuaikan pencahayaan dengan kondisi lingkungan, menciptakan suasana yang lebih ramah dan aman, terutama di malam hari.
Di sepanjang Malioboro, para pedagang kaki lima kini telah lebih teratur dan rapi, berkat penataan ulang yang dilakukan oleh pemerintah kota. Penjual batik, suvenir, dan makanan tradisional kini ditempatkan di kios-kios yang seragam dan bersih, menjadikan suasana lebih tertata. Dengan penataan yang baru ini, pelanggan akan lebih nyaman berbelanja barang yang mereka inginkan.
Baca Juga: 16 Tahun LPSK: Memperjuangkan Keadilan yang Inklusif dan Berkeadilan di Tengah Tantangan Hukum
Malioboro 2024 juga semakin terintegrasi dengan teknologi digital. Sistem pembayaran nontunai kini menjadi standar di kawasan ini, baik untuk pembelian barang di kios, tiket masuk ke wisata, maupun untuk menggunakan transportasi umum.
Wisatawan dapat dengan mudah melakukan transaksi melalui aplikasi ponsel pintar, yang juga menawarkan informasi real-time tentang acara dan promosi di sekitar Malioboro. Sistem ini sangat memudahkan, terutama bagi wisatawan asing yang tidak selalu membawa uang tunai dalam jumlah besar.
Tak hanya itu, di tahun 2024 ini, Malioboro juga menjadi pusat seni dan budaya yang lebih hidup. Berbagai acara seni dan pameran budaya rutin digelar di ruang terbuka dan gedung-gedung sekitar Malioboro, menarik minat pengunjung untuk lebih mengenal kebudayaan Yogyakarta.
Baca Juga: Festival Tari Konservasi Ramayana 2024: Perayaan Seni yang Menawan di Yogyakarta
Jadi Malioboro tidak hanya dikenal sebagai tempat berbelanja, tetapi juga sebagai pusat seni dan budaya yang dinamis.
Secara umum, Malioboro di tahun 2024 menunjukkan bagaimana sebuah kawasan wisata bisa terus berkembang dengan tetap mempertahankan nilai-nilai lokalnya. Transformasi yang terjadi di Malioboro tidak hanya membawa suasana baru yang lebih modern, tetapi juga memperkuat identitasnya sebagai jantung budaya Yogyakarta.
Bagi pengunjung yang datang ke Yogyakarta, Malioboro tetap menjadi destinasi utama yang menawarkan pengalaman yang kaya dan berkesan. []
Artikel kiriman Nor Adham Alghoniy, Mahasiswa prodi Ilmu komunikasi UMY