BacaJogja – Langit dini hari masih gelap ketika suara pintu rumah itu perlahan terbuka. Sekitar pukul 03.00 WIB, seorang tetangga yang berjualan bubur di depan rumah mendengar derit pintu, namun tak melihat siapa pun keluar.
Di dalam rumah, sang istri terbangun dan mendapati suaminya, S (88), tak lagi berbaring di tempat tidur. Kakek yang berdomisili di Dusun Gatak, Pangkah, Sumberagung, Jetis, Bantul ini tidak meninggalkan pesan, tak ada jejak—hanya keheningan yang menyisakan tanya.
Selasa pagi itu, keluarga langsung menyadari sesuatu yang ganjil. S, yang selama bertahun-tahun mengalami cacat fisik dan kesulitan berjalan, menghilang begitu saja. Padahal, sehari sebelumnya, ia sempat mengutarakan niatnya untuk membuang benda semacam jimat ke sungai Bulus, yang tidak jauh dari rumahnya.
Baca Juga: Tragis! Mayat Bayi Perempuan Ditemukan di Bantaran Sungai Kulon Progo
“Pada hari Selasa setelah bangun tidur sekira sebelum subuh, istrinya mencari korban di tempat biasa tidur namun korban sudah tidak ada,” ujar Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, Rabu (21/5/2025). “Kemudian hal tersebut disampaikan kepada anak dan menantunya yang tinggal serumah.”
Pencarian segera dilakukan. Warga bersama aparat menyusuri sekitar Sungai Bulus, aliran yang tak jauh dari rumah korban. Harapan sempat membuncah, tapi hanya sekejap. Saat senja belum benar-benar turun, tubuh S ditemukan tak bergerak di air, tepat di dekat kandang ternaknya.
Petugas dari Tim Inafis Polres Bantul dan tenaga medis Puskesmas Jetis II memastikan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. “Dari hasil pemeriksaan, korban diperkirakan sudah meninggal lebih dari 12 jam sebelum ditemukan,” ujar Jeffry.
Baca Juga: Heboh Buaya di Sungai Progo Bantul: Fakta, Kesaksian Warga, dan Imbauan Resmi
Tak ada konflik dalam keluarga, tak ada pertengkaran sebelum kepergian. Hanya niat sederhana seorang pria tua untuk menyelesaikan urusan batinnya. Sebuah langkah kecil menuju sungai, yang ternyata menjadi langkah terakhirnya.
Keluarga menerima peristiwa itu sebagai musibah. Jenazah S langsung dimakamkan malam itu juga, dalam keheningan yang tak sepenuhnya bisa dijelaskan kata-kata.
Sungai Bulus kini menyimpan kisahnya dalam diam. Tentang seorang kakek, sebuah jimat, dan kepergian yang menyisakan kenangan di tepian air. []