BacaJogja – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) melalui Dinas Perhubungan (Dishub) DIY resmi memulai proses relokasi Tempat Khusus Parkir (TKP) Abu Bakar Ali (ABA) ke kawasan strategis Kotabaru, Yogyakarta.
Langkah ini merupakan bagian dari transformasi kawasan Malioboro, di mana lahan ABA akan dialihfungsikan menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Relokasi ini dilakukan seiring dengan berakhirnya masa kontrak pemanfaatan lahan parkir ABA pada 13 Mei 2025.
Kepala Dishub DIY, Chrestina Erni Widyastuti, menjelaskan bahwa keputusan relokasi merupakan bagian dari upaya penataan kawasan dan optimalisasi penggunaan ruang publik. Material bangunan eks ABA juga akan dimanfaatkan kembali untuk pengembangan fasilitas parkir di kawasan Ketandan.
Baca Juga: Kebakaran Mobil VW di Klangon Bantul, Kerugian Capai 80 Juta
Lokasi Baru: Kawasan Premium Kotabaru
Lokasi pengganti terletak di eks Menara Kopi, tepatnya di selatan SD Kanisius Kotabaru, dan masuk dalam kawasan sirip Malioboro. Lahan ini berdiri di atas tanah SG (Sultan Ground) dan disiapkan dengan dukungan Kawedanan Panitikismo Keraton Yogyakarta.
Fasilitas baru ini mampu menampung sekitar 120 kendaraan roda dua dan 63 kendaraan roda empat. Tak hanya untuk parkir, bangunan ini juga dirancang untuk menampung lebih dari 150 Pedagang Kaki Lima (PKL), menciptakan ruang ekonomi baru yang lebih tertata.
Baca Juga: Jadwal Layanan SIM Kulon Progo Juni 2025: Lengkap! Cek Lokasi dan Waktunya di Sini
Dukungan Pemda: Bebas Retribusi untuk Jukir dan PKL
Lahan seluas kurang lebih 4.000 m² ini disewa Pemda DIY melalui Dishub DIY untuk periode Juni 2025 hingga Desember 2026. Selama masa sewa tersebut, seluruh juru parkir (jukir) dan PKL dibebaskan dari kewajiban retribusi atau sewa tempat, sebagai bentuk dukungan pemerintah dalam proses transisi ini.
Pemanfaatan kembali lahan ABA menjadi RTH adalah bagian dari visi besar Pemda DIY dalam menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih hijau, sehat, dan berkelanjutan. Relokasi ini sekaligus menjadi momentum penataan ulang wajah kawasan Malioboro yang merupakan ikon pariwisata Yogyakarta. []