BacaJogja – Di tengah ketidakpastian global, perekonomian Indonesia menunjukkan ketahanan yang solid. Bank Mandiri optimistis pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2025 tetap terjaga di kisaran 5 persen. Proyeksi ini didukung oleh konsumsi rumah tangga yang stabil, investasi yang melonjak, serta intermediasi perbankan yang terjaga.
Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Ari Rizaldi, menyebutkan pertumbuhan kredit wholesale Bank Mandiri mencapai 15,8% year on year (yoy) hingga Mei 2025, jauh melampaui rata-rata industri yang hanya tumbuh 8,43% yoy. Kredit perumahan atau KPR juga tumbuh 14,2% yoy, sementara segmen ritel naik 8,95%.
“Kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL hanya 1,06% secara bank only, lebih rendah dibanding rata-rata industri. Kami akan terus menjaga pertumbuhan sehat dengan prinsip kehati-hatian agar tangguh menghadapi berbagai dinamika pasar,” ujarnya dalam acara Mandiri Economic Outlook Q3 2025 di Jakarta, Kamis (28/8).
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2025
Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, mengungkapkan PDB Indonesia tumbuh 5,12% yoy pada triwulan II 2025, lebih tinggi dibandingkan 4,87% pada triwulan sebelumnya. Konsumsi rumah tangga masih menjadi motor utama, tumbuh 4,97% yoy, didorong oleh libur Lebaran dan tahun ajaran baru.
Investasi juga mencatat lonjakan signifikan sebesar 6,99% yoy, terutama di sektor mesin dan peralatan, menandai meningkatnya impor barang modal. Sementara itu, belanja masyarakat pada sektor leisure, mobilitas, dan pendidikan mengalami pertumbuhan tajam, sejalan dengan tren konsumsi berbasis pengalaman (experience-based consumption).
“Penduduk usia muda yang mendominasi struktur demografi Indonesia menjadi katalis penting bagi pertumbuhan konsumsi. Namun, tren back to basic necessities juga mulai muncul, dengan belanja supermarket tumbuh 4,2% setelah libur sekolah,” jelas Andry.
Stabilitas Makroekonomi dan Prospek ke Depan
Meski belanja pemerintah masih terkontraksi tipis -0,33% yoy, kinerja ekspor tetap positif berkat strategi eksportir mempercepat pengiriman sebelum tarif resiprokal AS diberlakukan. Inflasi Juli 2025 terkendali di level 2,37% yoy, meski dipengaruhi biaya pendidikan dan harga pangan.
Pasar keuangan juga menunjukkan stabilitas dengan aliran modal asing yang masuk. Hal ini memberi ruang bagi Bank Indonesia menurunkan suku bunga 25 basis poin menjadi 5% pada Agustus 2025.
“Bank Mandiri memproyeksikan perekonomian Indonesia 2025 berpeluang tumbuh 4,96%–5% meski menghadapi tekanan global. Momentum ini perlu dijaga melalui kebijakan countercyclical, dengan kombinasi moneter yang akomodatif dan percepatan realisasi belanja fiskal,” tegas Andry. []






