Kulon Progo – Mayat berjenis kelamin perempuan yang ditemukan tergeletak di lantai Wisma Sermo Kulon Progo, Yogyakarta pada Selasa, 23 Maret 2021, akhirnya terungkap. Tim Dokter RS Bhayangkata Polda DIY telah selasai melakukan otopsi mayat yang diketahui bernama Dessi Sri Diantary, 22 tahun, warga Gadingan, Wates, Kulon Progo.
Kasubbag Humas Polres Kulon Progo Inspektur Satu I Nengah Jefry mengatakan, dokter Stefanie Renni Anindita yang melakukan pemeriksaan telah membuat hasil pemeriksaan sementara. Dari pemeriksaan luar ditemukan tanda kekerasan benda tumpul.
Baca Juga:
Dokter menemukan luka memar pada kepala sisi belakang dan perut sisi kanan. Selain itu juga ada bintik pendarahan pada kulit wajah dan pelebaran pembuluh darah pada selaput biji mata. “Juga ada kebiruan di jaringan di bawah kuku tangan dan kaki dan pada selaput lendir bibir dan mulut,” kata Jefry, Rabu, 24 Maret 2021.
Sedangkan dari pemeriksaan dalam, dokter menemukan adanya pelebaran pembuluh darah pada organ dalam dan darah warna gelap dan encer. Resapan darah juga ditemukan usus halus, dan kulit kepala belakang tengah serta pada tulang tengkorak bagian belakang.
“Otopsi sudah selesai. Jasad korban sudah diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan”
Tim dokter juga menemukan adanya pembengkakan pada jaringan otak besar dan otak kecil. Resapan darah juga ada pada otak kepala besar sisi belakang tengah. Selain itu juga ada pendarahan pada bilik otak belakang dan memar pada batang otak.
Jeffry mengatakan, dari pemeriksaan sementara ada dugaan pukulan benda tumpul pada kepala belakang korban yang mengakibatkan gangguan pernapasan. “Otopsi sudah selesai. Jasad korban sudah diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan,” katanya.
Baca Juga:
Seperti diketahui, kasus ini bermula dari penemuan mayat tanpa identitas di lantai Wisma Sermo yang berada di Kedung Tangkil, Karangsari, Pengasih, Kulon Progo. Jasad perempuan ini ditemukan warga yang hendak merumput sekitar pukul 16.30 WIB.
Saat ditemukan, korban mengenakan celana jeans warna biru dan kaos sweater abu-abu yang tersingkap hingga ke dadanya. Sedangkan sepatu korban ditemukan ada di bawah dekat kaki. Pemeriksaan awal ada bercak darah di tubuhnya. Dari penemuan ini, jasad korban dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY untuk diotopsi. []
