Sultan HB X Sebut Yogyakarta Pandemi Menurun, Kriminalitas Meningkat

  • Whatsapp
Sultan HB X dan Kapolda DIY
Gubernur DIY Sultan HB X dan Kapolda DIY Irjen Pol Asep Suhendar saat acara Silaturahmi Bersama Pimpinan Partai Politik dan Tokoh Agama DIY Menjaga Yogyakarta Tetap Istimewa Kondusif Aman dan Berhati Nyaman untuk Indonesia di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Selasa, 6 April 2021. (Foto: Humas Pemda DIY)

Yogyakarta – Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengajak semua pihak untuk mampu terus memupuk kultur kebersamaan secara berkelanjutan. Imbauan ini guna menghindari berbagai kejadian yang mengancam keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Raja Keraton Yogyakarta ini mengungkapkan, situasi saat ini di kala ancaman pandemi sudah mulai menurun bersamaan dengan gerakan vaksinasi massal. “Namun tindak kriminal justru menjadi tren yang meningkat,” katanya pada acara Silaturahmi Bersama Pimpinan Partai Politik dan Tokoh Agama DIY Menjaga Yogyakarta Tetap Istimewa Kondusif Aman dan Berhati Nyaman untuk Indonesia di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Selasa, 6 April 2021.

Read More

Baca Juga:

Berdasarkan kondisi tersebut, Sri Sultan HB X mengajak semua elemen masyarakat Yogyakarta menggalakkan kembali kultur kebersamaan. “Bertolak dari tinjauan sekilas atas situasi kamtibmas di DIY saat ini, saya menyerukan kepada para pengemban amanat masyarakat, baik lembaga legislatif, yudikatif, eksekutif maupun pimpinan informal untuk mampu terus memupuk kultur kebersamaan secara berkelanjutan,” ujarnya.

“Harus ada deteksi dini terhadap semua gejala distorsi dan gangguan kamtibmas yang meregangkan rasa kebangsaan”

Ngarsa Dalem, sapaan lain Sri Sultan HB X, mengapresiasi kegiatan yang digagas, dipersiapkan, dan digelar oleh Kapolda DIY Irjen Inspektur Jenderal Polisi Asep Suhendar ini. Adapun sukses tindak lanjutnya adalah oleh masing-masing institusi sesuai fungsi dan ketugasannya. “Harus ada deteksi dini terhadap semua gejala distorsi dan gangguan kamtibmas yang meregangkan rasa kebangsaan,” ungkapnya.

Pria bernama lahir BRM Herjuno Darpito ini mengajak para tokoh agama untuk terus mengintensifkan komunikasi dan dialog, khususnya di tingkat masyarakat. Para tokoh agama juga perlu menyerukan misi pemahaman agama kepada umatnya bahwa perbedaan itu adalah sebuah keniscayaan yang tidak terelakkan.

Kamtibmas DIY
Penandatangan saat acara Silaturahmi Bersama Pimpinan Partai Politik dan Tokoh Agama DIY Menjaga Yogyakarta Tetap Istimewa Kondusif Aman dan Berhati Nyaman untuk Indonesia di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Selasa, 6 April 2021. (Foto: Humas Pemda DIY)

Ngarsa Dalem berpendapat, dari kenyataan yang ada ini semestinya agama tidak dijadikan pembenaran untuk melakukan berbagai bentuk kekerasan terhadap sesama. Di sisi lain, media massa adalah pembentuk opini publik. “Atas pemahaman itu saya mengimbau agar awak media bisa turut menciptakan iklim dialogis dengan menyajikan berita atau informasi yang menyejukkan dan telah tervalidasi kebenarannya,” ungkapnya.

Lebih lanjut Sri Sultan HB X berpesan kepada jajaran perangkat kapanewon dan kelurahan, agar meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap kemungkinan gangguan kamtibmas. Warga bisa sejak dini memberikan laporan pada aparat keamanan ketika ada kecurigaan terhadap suatu kejadian. “Generasi muda bisa menyumbang gagasan autentik dalam upaya membangun kebiasaan dialog lintas kultur, agama dan peradaban dengan mengedepankan sikap dan tindakan non kekerasan,” ungkapnya.

Baca Juga:

Ketua Pelaksana Polda DIY, Komisaris Besar Polisi Tagor Hutapea mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan atas kerja sama Pemda DIY dan Polda DIY. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menyamakan kesepahaman dalam rangka mencegah dinamika kamtibmas dan politik yang terjadi saat ini, baik di tingkat lokal maupun nasional.

Harapannya, kegiatan ini dapat menyadarkan semua untuk merasa memiliki Yogyakarta serta tercipta situasi yang kondusif khususnya dalam menyongsong bulan suci Ramadhan dan agenda politik lokal dan nasional di tahun 2024. “Seluruh masyarakat mampu dan mau berkontribusi secara aktif untuk menciptakan Yogyakarta yang damai, toleran, aman, dan berhati nyaman,” kata dia. []

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *