Sri Sultan HB X dan Upaya Mewujudkan Filosofi Hamemayu Hayuning Bawana

  • Whatsapp
Penghargaan Nirwasita Tantra (1)
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI memberi penghargaan Nirwasita Tantra 2020 kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X atas kepemimpinan yang berorientasi deep green. (Foto: Humas Pemda DIY)

Yogyakarta – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI memberi penghargaan Nirwasita Tantra 2020 kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X atas kepemimpinan yang berorientasi deep green. Penghargaan diberikan langsung oleh Menteri LHK RI, Siti Nurbaya Bakar di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Selasa, 15 Juni 2021.

Sri Sultan HB X mengatakan, keselamatan bumi hanya bisa dimungkinkan dengan adanya kearifan dan kebijakan dari manusia. Saat manusia tidak mengelola lingkungan dengan bijak, maka sudah bisa dipastikan, kelestarian lingkungan hanya menjadi impian.

Read More

“Keserakahan manusia itu sendiri yang merusak. Bicara lingkungan, tidak hanya soal sikap menjaga, tapi juga harus menyelamatkan potensi yang kemungkinan akan rusak perlu dijaga kelangsungannya,” kata Sri Sultan.

Baca Juga:

Sri Sultan mengungkapkan tradisi Yogyakarta yang terangkum dalam Hamemayu Hayuning Bawana atau mengupayakan keselamatan, memelihara kehidupan, dan menjaga dari kerusakan ini mengakar dengan baik di masyarakat. Upaya menyelamatkan lingkungan seperti kawasan Merapi, Gunung Seribu, Menoreh, Gunungkidul, Gumuk Pasir dan lainnya bisa berjalan sesuai harapan.

“Bicara lingkungan, tidak hanya soal sikap menjaga, tapi juga harus menyelamatkan potensi yang kemungkinan akan rusak perlu dijaga kelangsungannya”

Raja Keraton Yogyakarta ini mengungkapkan, keselamatan dari jangkauan kerusakan manusia harus bisa dihindari karena juga meyakini hutan dan alam yang tetap utuh itu bisa menjadikan masyarakat lebih sejahtera. “Asalkan kita mau bicara tidak sekadar ekonomi saja, tapi juga membangun peradaban budaya sebagai suatu strategi yang memungkinkan tumbuhnya green economy,” ungkapnya.

Penghargaan Nirwasita Tantra
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI memberi penghargaan Nirwasita Tantra 2020 kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X atas kepemimpinan yang berorientasi deep green. (Foto: Humas Pemda DIY)

Sri Sultan mengakui meski berhasil melakukan pengelolaan lingkungan hingga bisa mengadirkan kebijakan-kebijakan sekaligus menumbuhkan green economy, namun bukan berarti tanpa kendala. Salah satu yang menjadi fokus DIY saat ini adalah sumber daya air. Tahun 2010 lalu, erupsi Merapi telah mengakibatkan DIY kehilangan beberapa sumber mata air. Hampir 2 juta meter kubik per tahun. Hal ini berarti DIY harus mencari sumber air baru untuk mencukupi kebutuhan air.

Ngarsa Dalem, sapaan lain Sri Sultan HB X, mengungkapkan, permasalahan ini memaksa DIY terus memutar otak dan aktif bergerak untuk mendapatkan sumber air baru melalui berbagai cara. DIY terus membangun kerja sama dengan Kementerian Keuangan, Kementerian LHK dan Kementerian PUPR untuk mendukung ketersediaan sumber air seperti pembangunan waduk, pembangunan bendungan sungai, hingga menjalin kerja sama sharing sumber air dengan Jateng.

Baca Juga:

Sri Sultan mengungkapkan, Pemda DIY juga membuat kelompok-kelompok masyarakat di setiap kelurahan yang banyak mata air atau sungai, atau apapun dengan kelompok kelompok pecinta air. “Kami memfasilitasi mereka, kita beri hadiah sepeda motor untuk membawa dan mendistribusikan air dan memperbaiki jaringan air yang bocor. Saat ini ada 900-an lebih kelompok pencinta air, kami dukung penuh,” ungkapnya.

Sri Sultan berharap lingkungan hidup menjadi perhatian utama bagi seluruh masyarakat dan pemerintah. Menjaga lingkungan harus benar-benar dilakukan dengan penuh kesadaran, tidak hanya sekedar di mulut, tapi benar-benar dilakukan sepenuh hati. “Sehingga kepedulian sosial akan tumbuh dan meningkat,” kata Ngarsa Dalem. []

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *