Dampak Banjir dan Longsor di Nanggulan dan Girimulyo Kulon Progo

  • Whatsapp
banjir nanggulan
Banjir di Nanggulan Kulon Progo, Yogyakarta. (Foto: Istimewa)

Kulon Progo – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kulon Progo bagian utara pada Minggu, 13 Februari 2022 menyebabkan bencana hidrometeoroogi di dua kapanewon yang berada di Bumi Binangun. Banjir di Kapanewon Nanggulan dan tanah longsor di Kapanewon Girimulyo.

Banjir sempat menggenangi permukiman warga di wilayah Nanggulan. Kondisi ini akibat Sungai Telogo dan Jaran di Jatisarono, Nangguan meluap.

Read More

Baca Juga: Data Kerusakan Dampak Hujan Disertai Angin Kencang di Seyegan dan Berbah Sleman

Dukuh Jatingarang Lor, Wahyu Basuki mengatakan, puluhan rumah warga terendam dengan ketingian air mencapai satu meter. “Ada sekitar 25 rumah di Jatingarang Kidul dan 12 di Jatingarang Lor yang terendam,” katanya, Senin, 14 Februari 2002.

Banjir datang secara tiba-tiba membuat sejumlah warga panik. Mereka terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Beberapa perabotan dan hasil panen warga tidak bisa diselamatkan dan terendam. “Datangnya itu sangat cepat, dari dekat Jembatan Ledeng,” kata Sajinem, warga setempat.

Baca Juga: Update Data dan Kerusakan Dampak Angin Kencang Sporadis di Sleman

Beruntung banjir tidak berlangsung lama. Menjelang tengah malam kondisi sudah terkendali. Warga yang terdampak sudah membersihkan rumah mereka dari sisa-sisa lumpur. Namun, warga khawtir jika hujan dengan intensitas tinggi kembali datang.

Sementara di Kapanewon Girimulyo, hujan deras telah menyebabkan tebing longsor di Pedukuhan Krikil dan Kluwih, Kalurahan Pendoworejo. Setidaknya ada 17 kepala keluarga yang terpaksa mengungsi. “Longsoran tebing menjebol dinding dapur dan kandang,” kata Parjo, warga setempat.

Baca Juga: Angin Kencang Sporadis Terjang Empat Kapanewon di Sleman

Dia mengatakan, tadi malam anak-anak dan lansia terpaksa mengungsi ke tempat yang aman. Sedangkan tadi pagi warga langsung melakukan kerja bakti dibantu TNI/Polri dan relawan untuk membersihkan sisa-sisa material tanah dan batuan. “Kemarin ikut mengungsi karena takut. Sekarang juga masih khawatir,” ujarnya. []

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *