Kirab Budaya Padukuhan Ambarrukmo, Melestarikan Budaya Keraton Yogyakarta

  • Whatsapp
Kirab Budaya Padukuhan Ambarrukmo Depok Sleman. (Foto : BacaJogja)

BacaJogja – Warga Padukuhan Ambarrukmo, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta menggelar kirab budaya yang bertepatan dalam rangkaian peringatan HUT RI ke 77 di Padukuhan Ambarrukmo, Selasa, 16 Agustus 2022. Kirab budaya ini merupakan upaya melestarikan budaya Keraton Yogyakarta.

Dukuh Ambarrukmo Hendi Kurniawan mengatakan, dalam sejarahnya Ambbarukmo merupakan wilayah Pesanggrahan Raja Keraton Yogyakarta. Tanah Sehingga tak heran, tanah di Padukuhan Ambarrukmo rata-rata merupakan tanah Magersari atau Sultan Ground.

Read More

Baca Juga: Kirab Suran Mbah Demang, Sebagian Ring Road Yogyakarta Ditutup

Sampai saat ini, sesepuh di Padukuhan Ambarrukmo masih merupakan keturunan dari Keraton Yogyakarta. Banyak sesepuh yang sampai saat ini masih menjadi abdi dalem Keraton Yogyakarta. “Dulu Ambarrukmo merupakan Pesanggrahan Raja HB VII. Maka banyak orang-orang dulu di sini keturuan keraton, banyak yang masih menjadi abdi dalem Keraton,” katanya di sela-sela kirab budaya, Selasa, 16 Agustus 2022.

Pada kirab ini menampilkan Bregada Ambar Satrio yang dulu dianggap sebagai pasukan penjaga Pesanggrahan Ambarrukmo. Bregada Ambar Satrio baru dibentuk awal Agustus 2022. Baru latihan 10 kali dan akan dilatih terus untuk bisa tampil di setiap event-event budaya.

Baca Juga: Event Pantai Goa Cemara Bantul 28-31 Juli 2022: Ada Kirab Budaya hingga Jathilan

Dia mengatakan, semua kegiatan ini dari swadaya termasuk untuk sewa kostum bregada. “Harapannya ke depan mendapat anggaran dari Dana Keistimewaan karena kirab budaya ini lekat dengan tradisi Keraton Yogyakarta,” ungkapnya.

Ketua panitia rangkaian acara HUT RI ke 77 di Padukuhan Ambarrukmo adalah bapak Endri Nugraha Laksana mengatakan, kirab budaya diikuti oleh warga Padukuhan Ambarrukmo yang terdiri dari 12 RT dengan total sekitar 960 orang. Tema dari Kirab Budaya ini adalah melestarikan tradisi budaya Nusantara yang luhur dan mulia. Sehingga dresscode kirab adalah Busana Adat Nasional Indonesia dengan variasi dan kreasi masing-masing rombongan RT.

Baca Juga: Daftar 20 Warisan Budaya Tak Benda di Bantul, Ada Sate Klatak hingga Nini Thowong

Kirab Budaya Padukuhan Ambarrukmo ini adalah adanya Bregada Ambar Satrio yang diisi para remaja di Ambarrukmo, dan beberapa masih berusia SLTA. “Maka dengan peringatan HUT RI ke 77 kali ini, Padukuhan Ambarrukmo ingin melestarikan budaya Nusantara, khususnya tradisi Keraton Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat,” jelasnya.

Kirab Budaya ini akan memperebutkan juara I, II dan III yang akan mendapatkan hadiah uang pembinaan, piala dan piagam. Bersamaan dengan Kirab Budaya ini juga diselenggarakan Lomba Tumpeng yang juga diarak dalam kirab. Tumpeng sebagai tradisi masyarakat Jawa akan diarak bersamaan dengan Kirab Budaya. Persyaratan tumpeng adalah tinggi masimal 50 cm, lebar dasar maksimal 70 cm, biaya maksimal Rp 350.000, memakai nasi kuning tanpa ingkung.

Baca Juga: Mengenal Nguras Enceh, Sate Klatak dan Lima Warisan Budaya Tak Benda di Bantul Yogyakarta

Tumpeng ini juga memperebutkan Juara I, II dan III dengan hadiah pembinaan, piala dan piagam. Kirab Budaya berakhir di Makam Modan dengan Kenduri sebagai tradisi yang sudah dilakukan masyarakat Padukuhan Ambarrukmo. []

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *