Begini Penampakan Jembatan Pandansimo, Penghubung JJLS Bantul-Kulon Progo

  • Whatsapp
jembatan pandansimo bantul - kulon progo
Jembatan Pandansimo atau Srandakan III yang menghubungkan JJLS Bantul - Kulon Progo. (Foto: Istimewa)

BacaJogja – Jembatan Pandansimo atau Jembatan Srandakan III tahun ini mulai dibangun dan targetnya selesai tahun depan. Jika sudah beroperasi, jembatan ini menjadikan Jalan Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang menghubungkan Bantul dan Kulon Progo tak lagi terputus.

Saat ini, JJLS belum menghubungkan Bantul dan Kulon Progo secara langsung. Jalan raya terputus Sungai Progo. Dari barat, JJLS berakhir di Trisik, Desa Kranggan, Kecamatan Galur. Dari timur, JJLS berakhir di kawasan Pandansimo Dusun Ngentak, Srigading, Kecamatan Srandakan, Bantul.

Read More

Baca Juga: Bahaya, Warga Dilarang Berhenti di Jembatan Kretek II Bantul

Jika Jembatan Pandansimo sudah jadi, diperkirakan hanya butuh sekitar lima menit saja untuk menuju ke sejumlah pantai di Bantul dari Kulon Progo.

jembatan pandansimo bantul
Jembatan Pandansimo atau Srandakan III yang menghubungkan JJLS Bantul – Kulon Progo. (Foto: Istimewa)

Sesuai rencana, Jembatan Pandansimo dibangun sepanjang 1,9 kilometer di atas Sungai Progo. Jembatan ini akan menjadi jembatan terpanjang ketiga di Pulau Jawa setelah Suramadu 5,4 kilometer dan Jembatan Pasupati di Jawa Barat 2,8 kilometer. Total anggaran pembangunan Jembatan Pandansimo sekitar Rp700 miliar hingga Rp809 miliar.

Baca Juga: Uji Coba Jembatan Kretek 2 Bantul, Ini Spesifikasinya

Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Jawa Tengah dan DIY, Wida Nurfaida, mengatakan pemenang lelang desain Jembatan Pandansimo sudah ditetapkan pada Februari ini. Arsitektur jembatan mengedepankan unsur tradisional dan penghijauan. Kawasan Jembatan Srandakan III akan ditanami sejumlah pohon.

Jembatan Pandansimo
Jembatan Pandansimo atau Srandakan III yang menghubungkan JJLS Bantul – Kulon Progo. (Foto: Istimewa)

Dia mengatakan, sesuai arahan Gubernur DIY Sri Sultan HB X, jembatan diberi nama Jembatan Pandansimo. Di tengah jembatan, ada tanaman yang tidak terlalu tinggi, seperti cemara udang, tingginya dua atau tiga meter.

Aristek Yori Antar menyampaikan Jembatan Pandansimo dirancang dengan nuansa tradisional daerah serta penghijauan dengan menggunakan material lokal. Jembatan juga menyediakan area bagi pejalan kaki, jalur joging, dan ruang terbuka hijau.

Baca Juga: Jembatan Kretek 2 Bantul untuk Kelancaran Arus Mudik Hari Ini Dibuka

“Pembangunan infrastruktur tidak hanya beton, harus ada wajah baru, khususnya wajah Yogyakarta bagian selatan. Ini harus jadi generator ekonomi, dan harus ada ikon dari budaya setempat,” jelasnya.

Dia menegaskan, Jembatan Pandansimo bukan sekedar jembatan yang menghubungkan dua daerah. “Tapi juga mengandung nilai dan menjadi landmark,” tegasnya. []

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *