Pengakuan Blak-blakan Tersangka Pembunuhan Driver Online Maxim di Mugas Semarang

  • Whatsapp
pembunuhan semarang
Tersangka pembunuhan driver online Maxim di Mugas Semarang memberikan pengakuan di hadapan polisi yang menangkapnya. (Foto: Ist)

BacaJogja – Baghastian Wahyu Kisara,  27 tahun, warga Kabupaten Karanganyar membunuh driver online Maxim di Mugas Semarang. Di hadapan polisi ia mengungkapkan alasan melakukan pembunuhan tersebut.

Polrestabes Semarang berhasil meringkus pelaku pembunuhan driver online Maxim di Jalan Mugas Dalam RT 04 RW 01, Mugassari, Kecamatan Semarang Selatan. Tersangka Baghastian Wahyu Kisara, warga Semenharjo RT 01 RW 05, Balong, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. Sedangkan korban, Fauzy Aribammar, 27 tahun, merupakan warga Jalan Tlogoputih, Pondok Indah, Kelurahan Palebon, Pedurungan, Kota Semarang

Read More

Baca juga: Driver Online Tewas Mengenaskan di Mugas Semarang, Korban Perampokan dan Pembunuhan

Saat konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Selasa, 25 Juli 2023, Baghastian blak-blakan menceritakan bagaimana cara membunuh korban, motif hingga alasannya melakukan perbuatan keji tersebut.

“Awalnya nodong tapi korban melawan. Saya tusuk acak sambil merem (pejamkan mata). Saya kurang tahu kenanya apa dulu, tapi saya kerasanya kena kepala,” aku Baghastian sembari mempraktikkan cara menusuk dan memperagakan upaya korban saat membela diri.

Pembunuhan yang dilakukannya bermotif ingin menguasai mobil yang dikemudikan korban, yakni Innova H 1490 FP. Keinginan tersebut bukan tanpa sebab. Di depan Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar, Baghastian beralasan ingin membantu keuangan atau perekonomian keluarga.

“Saya tulang punggung keluarga. Ayah dipenjara di Yogyakarta karena kasus membobol ATM dengan modus ganjal,” ujar dia.

Kebetulan adiknya membutuhkan biaya untuk kuliah di Bandung. Dan karena diminta ibu untuk mencari uang sekolah adiknya itu lah dia berdalih terpaksa membunuh dan merampok korban.

“Saya butuh uang untuk kuliah adik saya dan membantu ibu,” katanya.

Baca lainnya: Pembunuhan Driver Online di Mugas Semarang Terungkap, Pelaku Pejamkan Mata saat Tusuk Korban

Rencananya, mobil hasil rampasan akan dijual untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

“Rencananya akan saya jual lewat marketplace Facebook dengan harga Rp 15 sampai 20 Juta. Adik saya butuh sekitar Rp 8 Juta per semester. Adik saya sebenarnya tidak minta, tapi ibu saya minta agar saya inisiatif bantu. Saya tidak ada pikiran lain selain melakukan itu,” beber dia.

Menjalankan niatnya, tersangka kemudian memesan kendaraan lewat aplikasi Maxim. Titik awal penjemputan depan Java Mall, tujuan kawasan Mugas.  Di lokasi kejadian, driver online dieksekusi dengan pisau yang telah disiapkannya, Senin, 24 Juli 2023 sekitar pukul 03.00 WIB.

Kini, Baghastian ditahan dan menjalani penyidikan lanjutan di Mapolrestabes Semarang. Ia dijerat pasal 340 KUHPidana Subsider pasal 338 KUHP dan atau pasal 365 ayat 3 KUHP, ancaman 20 tahun penjara hingga hukuman mati.  []

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *