Lurah Tawang Mas Semarang Barat Diduga Pungli Dana FKK dan PKK

  • Whatsapp
pungli lurah tawang mas
Bukti kuitansi pungli dana FKK dan PKK yang diduga dilakukan Lurah Tawang Mas, Semarang Barat. (Foto: Gus Mul)

BacaJogja – Seorang oknum lurah di wilayah Semarang Barat, Kota Semarang, diduga melakukan pungutan liar (pungli) kepada kader Forum Kesehatan Kelurahan (FKK), yang juga kader penggerak PKK di wilayahnya. Lurah Tawang Mas tersebut diduga meminta kompensasi uang lantaran sudah membantu pencairan dana kegiatan FKK dan PKK.

Lurah berinisal R diduga meminta uang sebanyak Rp 1.400.000 pada akhir Desember 2022 dan awal 2023. Pada akhir Desember 2022, dua kali permintaan uang masing-masing Rp 200 ribu, alasannya sudah membantu pencairan surat pertanggungjawaban (SPj) kegiatan FKK dan PKK. Dan awal 2023, pungli sebesar Rp 1.000.000 dengan modus sama, sudah membantu menandatangani SPj pencairan kegiatan FKK selama tahun 2022.

Read More

“Sekitar bulan Desember 2022 dan Januari 2023. Kalau pembuatan SPj itu kan harus ada tanda tangan Pak Lurah, jadi untuk memuluskan agar SPj bisa cair,” beber E, kader FKK Tawangmas, Rabu, 9 Agustus 2023.

“Ini aku mbantu mencairkan SPj lho,” ucapnya menirukan permintaan uang dari Lurah R.

Baca juga: Pengakuan Blak-blakan Tersangka Pembunuhan Driver Online Maxim di Mugas Semarang

Permintaan uang tanpa dasar hukum yang jelas ini bukan sekadar pengakuan saja. Pungli Lurah R dituangkan dalam bentuk tiga bukti kuitansi penyerahan uang, lengkap dengan nama dan tanda tangan yang bersangkutan. Dua kuitansi tertanggal 29 Desember 2022 menyebutkan dari FKK dan PKK untuk kelurahan masing-masing Rp 200 ribu dan satu kuitansi tertanggal 3 Januari 2023 tertulis dari Ketua FKK untuk Pak Lurah sebesar Rp 1 juta.

“Itu terjadi di kantor kelurahan. Untuk permintaan awal Januari 2023, dia bilang awal tahun kan belum ada anggaran, (jadi) dia minta uang untuk kas kelurahan,” beber E.

Khusus pungli pada 3 Januari 2023 tersebut, sebelum penyerahan uang sempat terjadi tawar menawar antara E dengan Lurah R. Negosiasi besaran pungli itu terjadi dalam perpesanan WhatsApp (WA).

Dalam tangkapan layar percakapan keduanya, E awalnya sempat hendak memberi Rp 400 ribu kepada Lurah R. Namun sang lurah keberatan dan menyebut nominal Rp 1 juta.

“Laahh kok 400…mbok sejuta sisaan too yooo….Mosok FKK duwekke akih (uangnya banyak) lho 50 jt,” tulis Lurah R dalam chatnya kepada E.

Atas permintaan itu, E tetap berusaha menego di angka Rp 500 ribu dengan alasan FKK juga akan membeli seragam baru. Namun Lurah R bersikukuh tetap meminta Rp 1 juta.

Baca lainnya: Viral Emak-emak Pungli Pemotretan Rp100.000 di Gumuk Pasir Parangkusumo Bantul

“Sorii ya konco2ku lurah kui..malah ntuke seko FKK 10%…loo, sg paling sitik 5%…do crito aku. Mosok aku mong nggoopeekk,,,raa mesakke (maaf ya teman-temanku lurah itu malah dapat dari FKK 10%, yang paling sedikit 5% , semua cerita ke saya. Mosok aku cuma Rp 500 ribu, tidak kasihan denganku,” tulis Lurah R lagi disertai emoticon sedih dan menangis.

Karena desakan tersebut, E akhirnya menyerahkan uang Rp 1 juta pada 3 Januari 2023 sebagai kompensasi telah cairnya anggaran FKK tahun anggaran 2022 sebanyak Rp 50 juta.

“Padahal sebagai kader, kami itu hanya dapat uang transpor. Dan kami itu membiayai lebih dulu kegiatan FKK sebelum nanti dua bulan atau tiga bulan sekali, tergantung lama pendeknya waktu kegiatan FKK, dana akhirnya cair,” imbuh perempuan paruh baya tersebut. []

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *