Konsep City Collaborative ala Anies Baswedan Bawa Sukses DKI Jakarta

  • Whatsapp
Thomas Lembong
Co-Captain Timnas Pemenangan AMIN Thomas Trikasih Lembong saat menjadi pembicara kunci Indonesian Future Stadium Generale di Magister Manajemen UGM Yogyakarta, Jumat, 17 November 2023 siang. (Foto: BacaJogja)

BacaJogja – Co-Captain Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Thomas Trikasih Lembong mengungkap keberhasilan Anies Baswedan dalam memimpin DKI Jakarta, salah satunya dengan pendekatan kolaborasi. Kolaborasi sangat penting untuk optimalisasi kebijakan dalam hal keikutsertaan stakeholder dalam pengambilan atau formulasi kebijakan.

Tom Lembong, sapaan akrabnya, menceritakan periode kepemimpinan Anies Baswedan saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta memulai dengan menciptakan ruang ketiga yang egaliter bagi warga. Ini sebagai salah satu wujud kota kolaboratif yang menjadi gagasan.

Read More

Baca Juga: Marsekal Madya TNI (Purn) Syaugi Alaydrus Jadi Timnas AMIN, Ini Kata Anies Baswedan

Menteri Perdagangan 2015-2016 ini mengatakan, program Anies Baswedan di Jakarta membangun beberapa ratus kilometer trotoar, agar warga nyaman turun dari bus bisa menyambung ke MRT atau menyeberang jalan bisa aman, nyaman dan bersih.

“Pak Anies membangun tempat ketiga setelah rumah, kantor ya ruang publik yang egaliter ini. Aspek penting semangat kolaborasi, kebersamaan dan keikutsertaan. Sharing ekonomi ini mengikutsertakan warga, mempromosikan kebersamaan meski sudah banyak terobosan tapi harus didorong lagi,” ungkap Tom Lembong saat menjadi pembicara dalam Indonesian Future Stadium Generale di Magister Manajemen UGM, Jumat, 17 November 2023 siang.

Baca Juga: Viral Baliho PPP di Jalan Wates Dukung AMIN, Ini Kata Anies Baswedan

Lembong menyinggung perihal sepeda sharing yang sudah ada di kota-kota besar seperti New York Amerika dan London Inggris. Kedua tempat ini mengikutsertakan swasta sebagai pendana sehingga konsep kolaboratif bisa terwujud.

“New York atau London punya bicycle sharing, bagaimana kita berbagi dan berkolaborasi. Pemerintah kota rekomen dan sponsor swasta korporasi membantu mendanai dan warga yang mengurangi kemacetan dan polusi kendaraan pribadi,” jelasnya.

Pendekatan Kolaboratif Ciptakan Ekonomi Adil Merata

Menurut dia, ini merupakan konsep sharing city. Masukan warga, pendapat masyarakat, peneliti, akademisi, sangat penting dan memoroti kegiatan. “Perlu keseimbangan top down dan bottom up. Perlu pembuat keputusan top down tapi kolaborasi bottom up perlu juga dilakukan. Ini diterapkan Pak Anies saat berada di Jakarta,” kata Tom Lembong.

Tom Lembong juga menyebut bahwa pendekatan kolaboratif sangat perlu dilakukan untuk menciptakan ekonomi adil merata. Ketika muncul dipadu keterbukaan akan masukan dari berbagai pihak, hal tersebut optimis untuk diwujudkan. “Pendekatan kolaboratif ini paling optimal menghadirkan perekonomian adil dan merata, ada keikutsertaan masyarakat luas,” jelasnya.

Baca Juga: 7.414 RT di Sleman Yogyakarta Sudah Ada Relawan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar

“Bagaimana berpapasan dan bergaul di tempat ketiga apakah trotoar, taman, gerbong MRT, bus. Ada kultur keterbukaan masukan dari pemangku kepentingan. Masyarakat, peneliti, media dengan keterbukaannya berkolaborasi,” sambungnya.

Dia mengaku bangga menyampaikan di akhir kepemimpinan Anies Baswedan, indeks kemacetan Jakarta mengalami penurunan. Bahkan sempat berada di atas Tokyo Jepang yang menjadi salah satu kota besar dunia.

“Kita lihat kemacetan di Jakarta berkurang dari data GPS tomtom.com, di akhir periode peringkat sudah turun antara 35-40 di dunia dari tingkat kemacetan. Indeks bergerak, bahkan sempat mengalahkan Tokyo yang ternyata lebih macet dari Jakarta,” tandasnya. []

Related posts