Petani Sleman Bisa Panen Timun Baby hingga 45 Kali saat Off Season

  • Whatsapp
lomba tanam timun baby
Penyerahan hadiah lomba tanam timun baby di Sleman. (Foto: Pemkab Sleman)

BacaJogja – Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman menggelar lomba Tanam Timun Baby II yang dimulai sejak 18 November 2023 sampai 19 Maret 2024. Lomba diikuti oleh 153 Kelompok Wanita Tani dari 17 Kapanewon di Sleman.

Plt Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono menyampaikan, penyelenggaraan lomba tanam timun baby tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Kali ini, selain timun baby, gambas dan jipang juga menajadi komoditas yang ditanam dan dinilai.

Read More

Baca Juga: Kelompok Tani di Sleman Hasilkan Timun Baby Rp115 Juta

Dia mengatakan, penilaian dilakukan oleh tim juri yang terdiri dari unsur petugas lingkup Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman serta praktisi ahli budidaya hortikultura.

“Kriteria penilaian lomba yaitu performa tanaman, produktivitas, komitmen dan estetika serta administrasi,” katanya di sela penerimaan hadiah bagi pemenang lomba tersebut di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Kamis, 28 Maret 2024.

Baca Juga: Pemkab Sleman Kembangkan Budidaya Timun Baby untuk Kesejahteraan Petani

Ia menuturkan luas lahan yang dilombakan yaitu 47.729 meter persegi. Sampai akhir masa panen, produksi sayuran di lahan lomba telah mencapai 113.007,2 kg dengan rincian komoditas timun baby sebanyak 109.232,8 kg, gambas 3774,4 kg dan jipang 12 kg.

“Dari data yang masuk, meski tanam saat off season, rata-rata KWT peserta lomba bisa panen timun baby sebanyak 27 kali dan angka panen terbanyak yaitu 45 kali,” ungkapnya.

Baca Juga: Sleman Luncurkan Silamanda dan Biola Delman untuk Tingkatkan Perikanan

Menurut Suparmono, dalam prosesnya, para peserta lomba ini menghadapi berbagai tantangan seperti iklim esktrim, curah hujan dan intensitas serangan OPT yang sangat tinggi. Tidak hanya itu, harga pasar yang anjlog juga menjadi satu masalah yang harus dihadapi para peserta.

“Lomba ini nyata-nyata memberi kontribusi pada peningkatan pendapatan petani, terbukti hasil rekapitulasi penjualan sayuran KWT peserta lomba mencapai Rp396.447.636.” ungkapnya. []

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *