BacaJogja – Yogyakarta diguyur hujan es disertai angin kencang pada Selasa, 11 Maret 2025. Fenomena cuaca ekstrem ini menyebabkan kerusakan di berbagai wilayah, terutama di Kabupaten Sleman.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daerah Istimewa Yogyakarta, hujan es ini dipicu oleh pola sirkulasi siklonik di sebelah barat Kalimantan dan belokan angin (shearline) di sebagian besar wilayah Jawa, termasuk DIY.
Baca Juga: Rekomendasi Tempat Ngabuburit Terbaik di Jogja 2025, Wajib Dikunjungi!
Penyebab Hujan Es di Yogyakarta
Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono, S.Si., M.Kom., menjelaskan bahwa hujan es ini terjadi karena suhu udara yang lembap dan panas di permukaan naik dengan cepat, membentuk awan Cumulonimbus. Hal ini ditunjukkan dengan nilai suhu puncak awan yang mencapai -72,5 derajat Celsius.
“Selain itu, profil vertikal kelembapan udara di wilayah DIY pada ketinggian 1,5-5,0 km (level 850-500 mb) cukup basah, yaitu sebesar 70-95%, sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan,” katanya.
Dampak Cuaca Ekstrem
Kabupaten Sleman:
Hujan disertai angin kencang melanda 6 kapanewon (kecamatan): Sleman, Mlati, Ngaglik, Depok, Tempel, dan Gamping.
Fenomena hujan es terjadi di Ngaglik, Gamping, Sleman, dan Mlati.
* Kerusakan yang ditimbulkan:
* Pohon tumbang di 18 titik.
* Kerusakan rumah (5 unit) dan tempat usaha (1 unit).
* Gangguan akses jalan di 7 titik.
* Kerusakan jaringan listrik (4 titik) dan internet (1 titik).
* Kerusakan kendaraan (3 unit) dan garasi rumah sakit (1 titik).
Baca Juga: Jambret di Imogiri Bantul Tak Berkutik, Begini Kronologinya
Kota Yogyakarta:
* Hujan disertai angin kencang melanda Kemantren Jetis dan Danurejan.
* Kerusakan yang ditimbulkan:
* Pohon tumbang di 4 titik.
* Kerusakan jaringan internet (2 titik) dan listrik (1 titik).
* Gangguan akses jalan (1 titik).
Kabupaten Bantul:
* 6 lokasi terdampak (dalam proses pendataan dan penanganan).
Langkah Mitigasi dan Imbauan
Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang. Jika terjadi hujan es, masyarakat disarankan untuk mencari tempat perlindungan yang aman.
Pemerintah daerah dan pihak terkait terus melakukan pendataan dan penanganan terhadap dampak cuaca ekstrem ini. Masyarakat juga diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dari BMKG. []