BacaJogja – Mantan guru sekolah dasar di Jember, Bu Salsa, akhirnya angkat bicara setelah video syurnya viral dan diperjualbelikan di dunia maya. Dalam wawancara eksklusif dengan tvOnenews pada Selasa (18/3/2025), wanita 23 tahun itu mengungkap alasan di balik pembuatan video yang kini tersebar luas.
Bu Salsa, yang tampil mengenakan jaket jins dan rok hitam, mengaku tertipu oleh seorang pria yang mengaku sebagai pengusaha kaya. “Orang pasti tidak percaya kalau saya benar-benar ketipu. Saya mau membuat video tersebut karena diiming-imingi uang, mobil, dan apartemen,” ujarnya.
Baca Juga: Agenda Seru di Jogja! Catat Jadwal Event Lebaran, Kuliner, Melasti, hingga Tawur Agung
Menurut pengakuannya, pria tersebut menghubunginya melalui Instagram dan tidak pernah mau memberikan nomor WhatsApp. “Setiap kali diminta nomor WA, dia selalu banyak alasan. Dia hanya mau komunikasi lewat IG,” ungkapnya.
Interaksi mereka berlangsung selama delapan hari, di mana dalam periode itu Bu Salsa mengirimkan hingga 40 video dan foto syur. “Dia selalu memaksa dan membujuk, bahkan saat saya sedang mengajar pun dia tetap meminta video,” kisahnya.
Selain bujuk rayu, pria itu juga menunjukkan foto seorang wanita yang diklaim sebagai mantan kekasihnya yang telah dibelikan mobil Ferrari. “Dia bilang, ‘Kalau kamu mau, kamu juga bisa dapat ini.’ Saya luluh karena saat itu sedang kesepian,” tambahnya.
Baca Juga: Fenomena Video Viral: Dari Bu Guru Salsa, Bidan Rita, hingga Jaksa Tasya, Siapa yang Paling Diburu?
Kesepian memang menjadi faktor utama yang membuat Bu Salsa terjebak. Ia baru saja putus dari pacarnya yang bertugas sebagai polisi di Madura setelah dua tahun menjalani hubungan yang disebutnya toxic. “Saya dikekang dan dia selalu curiga. Setelah putus, saya merasa sendiri,” katanya.
Tak disangka, kesepian tersebut dimanfaatkan oleh pria yang mengaku sebagai pengusaha asal Kalimantan. Dengan rayuan manis dan janji-janji mewah, Bu Salsa pun terjerumus dalam jebakan yang berujung pada penyebaran video pribadinya.
Kasus ini menjadi peringatan bagi banyak orang untuk lebih waspada terhadap modus penipuan online yang semakin marak. []