BacaJogja – Jagat media sosial kembali dihebohkan dengan kemunculan video syur yang diduga melibatkan sejumlah perempuan berprofesi tertentu. Setelah sebelumnya publik dibuat gempar dengan video Bu Guru Salsa dan Bidan Rita, kini sosok baru yang disebut-sebut sebagai “Jaksa Tasya” mencuri perhatian warganet.
Kasus ini bermula dari viralnya video seorang guru honorer asal Jember yang dikenal sebagai Bu Guru Salsa. Dalam rekaman yang beredar, ia memperlihatkan bagian tubuhnya kepada seorang pria yang mengaku sebagai pengusaha dari Kalimantan. Sayangnya, video tersebut akhirnya tersebar luas dan menjadi konsumsi publik.
Tak lama setelah insiden tersebut, Bu Guru Salsa muncul dengan video klarifikasi dan permintaan maaf di akun TikTok pribadinya. Namun, kontroversi ini justru berakhir dengan pernikahannya bersama seorang pria yang juga disebut-sebut sebagai seorang guru bernama Luqman Hakim.
Baca Juga: Tanjakan Clongop Longsor Parah, Jalur Alternatif Gunungkidul-Klaten Lumpuh
Bidan Rita: Gelombang Kedua Kontroversi
Belum reda kasus Bu Guru Salsa, publik kembali dikejutkan dengan kemunculan video serupa yang dikaitkan dengan seorang perempuan bernama Bidan Rita. Nama ini mendadak viral setelah banyak warganet mengklaim bahwa video tersebut tersebar luas di media sosial dan mudah diakses oleh siapa saja.
Macherita, yang dikenal dengan nama Bidan Rita, menjadi bahan perbincangan hangat di berbagai platform digital. Akun-akun yang menyebut namanya mengalami lonjakan pengikut, sementara warganet berlomba-lomba mencari video yang diduga miliknya. Bahkan, beredar kabar bahwa terdapat lebih dari 20 video yang diklaim sebagai miliknya telah menyebar di internet. Meski demikian, hingga kini belum ada kepastian mengenai kebenaran sosok yang disebut sebagai Bidan Rita.
Jaksa Tasya, Sosok Baru yang Viral
Ketika publik masih membicarakan Bidan Rita, gelombang baru datang dengan munculnya video yang disebut-sebut melibatkan seorang perempuan berjulukan “Jaksa Tasya”. Video berdurasi lima menit itu ramai diperbincangkan dan menjadi buruan warganet di berbagai platform, mulai dari X (Twitter), TikTok, hingga Instagram.
Baca Juga: Wisata Religi Ramadan di Yogyakarta: Napak Tilas Sejarah dan Spiritualitas
Lonjakan pencarian terkait Jaksa Tasya pun meningkat drastis dalam beberapa hari terakhir. Akun-akun media sosial yang dikaitkan dengan namanya mendadak diserbu oleh warganet yang penasaran. Sejumlah akun bahkan membagikan tautan yang diklaim sebagai akses menuju video viral tersebut. Salah satunya adalah akun @Avita Zahra yang menulis unggahan berisi tautan dengan klaim “Full durasi Jaksa Cantik Tasya Boba Padat.”
Tidak hanya di X, fenomena ini juga merambah ke TikTok. Salah satu akun yang disebut ikut menyebarkan video tersebut adalah @jeje.slebew.blund. Akun ini diklaim telah membagikan tautan yang disebut sebagai akses ke video yang tengah menjadi perbincangan warganet. Sejumlah pengguna media sosial pun memenuhi kolom komentar dengan berbagai tautan yang mengarah ke video viral tersebut.
Dampak dan Reaksi Publik
Fenomena viralnya video-video ini memicu perdebatan di kalangan netizen. Ada yang sekadar penasaran dan ingin mengetahui kebenaran informasi yang beredar, namun tak sedikit pula yang mengecam tindakan penyebaran konten pribadi tanpa izin. Beberapa warganet bahkan mulai membanding-bandingkan ketiga sosok yang tengah viral ini, menilai dari segi kecantikan hingga kontroversi yang mereka alami.
Baca Juga: Kepercayaan Publik yang Hilang: Tantangan Kredibilitas Komunikasi Pemerintahan Prabowo
Di balik hiruk-pikuk pencarian video, muncul juga peringatan dari berbagai pihak tentang bahaya konsumsi dan penyebaran konten semacam ini. Pakar hukum menegaskan bahwa penyebaran video pribadi tanpa persetujuan adalah pelanggaran hukum yang dapat dijerat dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Seiring berjalannya waktu, kasus-kasus semacam ini cenderung mereda dengan munculnya isu baru yang lebih segar di jagat maya. Namun, satu hal yang pasti, fenomena ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh media sosial dalam membentuk tren dan mengarahkan perhatian publik. [[]