Viral! Perempuan Bantul Curhat di Masjid Jogokariyan: Kenapa Wapres Gibran Promosi Skincare, Bukan Akhlak?

  • Whatsapp
Dila Bantul
Dila asal Bantul mengeluhkan Wapres Gibran promosikan skincare ke sekolah-sekolah, bukan akhlak. (Istimewa)

BacaJogja – Suasana Dialog Kebangsaan di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Jumat malam (21/3), berubah riuh ketika seorang peserta bernama Dila dari Bantul menyampaikan kegelisahannya. Ia mempertanyakan prioritas pemerintahan saat ini, terutama terkait promosi produk kecantikan oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di sekolah-sekolah.

“Kenapa yang diprioritaskan justru skincare? Kenapa bukan akhlak dan iman yang dikuatkan?” ujar Dila, yang langsung disambut gelak tawa jemaah.

Read More

Menurutnya, kebijakan pemerintah saat ini lebih berfokus pada hal-hal duniawi ketimbang pembangunan moral dan akhlak. Ia mengaku kecewa dengan kondisi politik pasca Pemilu 2024, terutama praktik politik uang dan bantuan sosial yang dinilai merusak demokrasi.

Baca Juga: Tiga Kasus Menggemparkan Bantul: Dari Kerangka di Kebun Tebu hingga Mayat dalam Mobil

“Dulu, hidup terasa lebih baik, infrastruktur dibangun, mudik lebih mudah. Tapi saat Pemilu 2024, dengan segala praktik politik yang ada, jor-joran bansos, keadaan ekonomi kini makin memburuk,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Dila juga menyoroti kondisi sosial ekonomi masyarakat yang semakin sulit.

“Saya berasal dari keluarga yang cukup, tapi melihat banyak warga yang mengemis dan meminta-minta benar-benar menyakitkan hati. Tolong Pak, promosikan akhlak! Salat dan mengaji itu yang utama!” pintanya.

Tanggapan Anies Baswedan: Pilih Pemimpin Secara Rasional

Menanggapi curahan hati Dila, Anies Baswedan menegaskan bahwa kondisi saat ini menjadi pelajaran penting bagi masyarakat dalam memilih pemimpin.

“Kita tidak akan menemukan calon yang sempurna, tapi kita bisa membandingkan dan memilih yang lebih baik. Pemilu kemarin banyak yang memilih tanpa perbandingan matang, hanya karena bantuan sembako atau tekanan tertentu,” kata Anies.

Baca Juga: Teror Jalan Raya, Perempuan Disiram Air Keras Oleh Pria Misterius di Kulon Progo

Ia juga menyoroti bahwa seorang pemimpin harus memiliki visi yang lebih luas, bukan sekadar membangun infrastruktur, tetapi juga menjaga moral dan kesejahteraan rakyat.

“Negeri ini tidak hanya membangun fisiknya, tetapi juga jiwanya. Kita harus mulai dari pembangunan jiwa dan raga agar Indonesia benar-benar maju,” tegasnya.

Dialog Kebangsaan di Masjid Jogokariyan ini menjadi refleksi bagi masyarakat agar lebih kritis dan rasional dalam memilih pemimpin di masa depan, demi kebijakan yang lebih berpihak pada rakyat. []

Related posts