Menelusuri Kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta: Jejak Sejarah di Pusat Kota

  • Whatsapp
titik nol km jogja
Titik nol Km Yogyakarta (Jogya)

BacaJogja – Kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta bukan sekadar pusat keramaian. Di sini berdiri megah sejumlah bangunan tua bersejarah, saksi bisu perjalanan Kota Jogja dan Republik Indonesia. Tak heran jika kawasan ini menjadi salah satu destinasi wisata budaya paling populer, karena memadukan keindahan arsitektur kolonial, kisah perjuangan, serta suasana klasik yang tetap terjaga hingga kini.

Banyak orang mengira Tugu Pal Putih adalah titik nol Kota Jogja. Ada pula yang menyebut Keraton Yogyakarta atau Alun-alun Utara sebagai pusatnya. Namun, secara geografis, titik nol kilometer Yogyakarta terletak di sekitar perempatan Jalan Ahmad Dahlan, tepat di depan bekas bangunan Senisono dan Benteng Vredeburg.

Read More

Dulu, di tengah perempatan ini terdapat sebuah air mancur kota yang menjadi patokan pusat jarak antar kota. Meskipun air mancur itu kini sudah tidak ada, kawasan ini tetap menjadi pusat budaya dan sejarah Kota Yogyakarta.

Baca Juga: Akun Instagram Resmi Disdikpora DIY Diretas, Ini Imbauan untuk Masyarakat

Romantisme Budaya di Kawasan Titik Nol Kilometer

Meski modernisasi merambah ke segala arah, kawasan Titik Nol Kilometer tetap mempertahankan nuansa historis yang kental. Struktur bangunan utama dan suasana kawasan ini nyaris tak berubah sejak masa kolonial.

Mari kita telusuri beberapa bangunan penting di sekitar kawasan ini:

1. Jam Kota (Stadsklok) di Ngejaman

Di depan Gereja Protestan, tepat di utara Gedung Agung, berdiri sebuah jam kota yang dibangun pada tahun 1916. Jam ini merupakan persembahan rakyat Belanda untuk memperingati 100 tahun kembalinya pemerintahan kolonial dari Inggris.

2. Gedung Agung

Gedung Agung, yang selesai dibangun pada 1832, dulunya adalah tempat tinggal Residen dan Gubernur Belanda di Yogyakarta. Pada masa Revolusi, Presiden Soekarno sempat tinggal di sini saat Jogja menjadi ibukota Republik Indonesia (1946–1949). Kini, Gedung Agung menjadi salah satu Istana Kepresidenan RI.

Baca Juga: Kecelakaan Akibat Lubang Besar di Ring Road Timur Yogyakarta, Warga Minta Pemda Bertindak

3. Benteng Vredeburg

Berlokasi tepat di depan Gedung Agung, Benteng Vredeburg awalnya dibangun oleh Sultan Hamengku Buwono I atas permintaan VOC. Benteng ini kemudian berfungsi sebagai pusat pertahanan dan kini menjadi museum sejarah, lengkap dengan diorama perjuangan bangsa.

4. Gedung Bank BNI 46

Gedung bersejarah di pojok perempatan ini dulunya adalah Kantor Asuransi Nill Maatschappij dan de Javasche Bank. Di masa Jepang, gedung ini difungsikan sebagai studio radio Hoso Kyoku, yang kemudian beralih menjadi MAVRO, Radio Mataram.

5. Kantor Pos Besar Yogyakarta

Tak jauh dari BNI, Kantor Pos Besar telah berdiri sejak era kolonial, melayani pengiriman surat, telegram, dan layanan telepon. Bangunan kolonialnya tetap megah dan berfungsi aktif hingga kini.

6. Gedung BI Lama

Tepat di sebelah Kantor Pos, berdiri Gedung Bank Indonesia Lama, yang dulunya merupakan kantor de Indische Bank. Bangunan bergaya kolonial ini masih digunakan sebagai bagian dari operasional Bank Indonesia.

7. Bekas Gedung Senisono

Gedung ini dulunya bernama Societet de Vereeniging atau Balai Mataram, tempat rekreasi masyarakat Belanda. Pada 1970-an hingga 1980-an, gedung ini menjadi pusat seni budaya bernama Senisono sebelum akhirnya menjadi bagian dari kompleks Gedung Agung.

8. Monumen Serangan Umum 1 Maret

Di sudut barat daya Benteng Vredeburg, berdiri monumen untuk mengenang Serangan Umum 1 Maret 1949, saat para pejuang Republik berhasil merebut Kota Yogyakarta dari pendudukan Belanda selama enam jam.

Baca Juga: Dagadu Gandeng Shaggydog, Luncurkan Koleksi Fashion Baru Sarat Makna Generasi Muda

9. Monumen Tapak Prestasi

Di depan bekas Gedung Senisono, Anda akan menemukan Monumen Tapak Prestasi, berisi cetakan telapak tangan tokoh-tokoh penting Yogyakarta. Monumen ini diresmikan tahun 2003.

Tempat-Tempat Menarik Lain Dekat Titik Nol Kilometer Yogyakarta

Jika Anda berkunjung ke kawasan ini, berikut tempat-tempat lain yang bisa sekaligus Anda eksplorasi:

  • Benteng Vredeburg: Museum sejarah perjuangan bangsa dengan diorama interaktif.
  • Taman Budaya Yogyakarta (TBY): Pusat eksperimentasi dan pertunjukan seni budaya.
  • Taman Pintar: Wahana edukatif yang menyenangkan untuk anak-anak dan keluarga.
  • Gedung Agung: Istana kepresidenan penuh sejarah.
  • Gedung Senisono: Tempat bersejarah yang dulu menjadi pusat kegiatan seni.
  • Gedung BNI 46: Bangunan bergaya kolonial yang masih berfungsi sebagai kantor bank.
  • Gedung Bank Indonesia Lama: Ikon arsitektur kolonial di Yogyakarta.
  • Kantor Pos Besar Yogyakarta: Salah satu kantor pos tertua dan terbesar di Indonesia.

Menjelajahi kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta berarti berjalan di atas jejak sejarah bangsa. Setiap sudutnya menawarkan kisah, setiap bangunannya menyimpan cerita tentang perjuangan dan perkembangan Indonesia. Jadi, jika Anda berkunjung ke Yogyakarta, pastikan kawasan ini masuk dalam daftar destinasi utama Anda! []

Related posts