Edit Wajah 35 Mahasiswi Cantik dengan AI untuk Konten Dewasa, Unud Pecat Sergio

  • Whatsapp

BacaJogja – Seorang mahasiswa Universitas Udayana (Unud) Bali, Sergio Lucasandro Ksatria Dwi Putra, resmi diberhentikan secara permanen dari kampus setelah terbukti melakukan pelecehan seksual berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI) terhadap puluhan mahasiswi.

Sergio, mahasiswa semester 6 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, diketahui menyunting wajah sedikitnya 35 teman kuliahnya menjadi konten dewasa menggunakan bot di aplikasi Telegram. Aksinya ini tidak hanya mencederai nilai-nilai etika akademik, tetapi juga melanggar hukum dan norma kemanusiaan.

Read More

Baca Juga: Siswi SMP Asal Gunungkidul Dilaporkan Hilang, Terakhir Terlihat Naik Honda Beat

Pelanggaran Berat dan Sanksi Tegas

Rektor Universitas Udayana, I Ketut Sudarsana, dalam keterangan tertulis yang diterima pada Rabu (30/4/2025), menegaskan bahwa keputusan pemecatan Sergio diambil berdasarkan hasil investigasi Tim Etik Fakultas dan Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS).

“Rektor Universitas Udayana secara resmi menjatuhkan sanksi pemberhentian tetap kepada seorang mahasiswa atas pelanggaran berat berupa kekerasan seksual. Pemberhentian resmi per tanggal 29 April 2025,” kata Sudarsana.

Menurut hasil investigasi, Sergio terbukti mengakses, mengedit, dan menyebarkan foto serta rekaman visual korban tanpa persetujuan, lalu mengubahnya menjadi konten seksual menggunakan AI. Beberapa korban bahkan mengaku Sergio telah melakukan hal serupa sejak masa SMA.

Baca Juga: Berjuang dari Keterbatasan, Dewi Agustiningsih Lulus Doktor Termuda dan Tercepat UGM

Komitmen Unud Ciptakan Kampus Aman

Pihak universitas menyatakan bahwa tindakan tegas ini adalah bagian dari upaya menciptakan lingkungan akademik yang aman, sehat, dan bebas dari kekerasan.

“Tindakan pelaku tidak mencerminkan karakter insan akademik yang unggul, mandiri, dan berbudaya. Penegakan sanksi ini diharapkan menjadi pembelajaran sekaligus pengingat bagi seluruh civitas akademika,” ujar Sudarsana.

Hingga saat ini, Sergio belum memberikan pernyataan resmi terkait kasus ini. Sementara itu, pihak kampus mengimbau agar semua pihak menjaga privasi korban dan terus mengedepankan etika serta tanggung jawab moral dalam berinteraksi di lingkungan pendidikan. []

Related posts