BacaJogja – Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo (M) 6,3 mengguncang wilayah Bengkulu pada Jumat dini hari (23/5/2025) pukul 02.52 WIB. Getaran gempa terasa kuat hingga ke wilayah Sumatra Selatan dan beberapa daerah sekitarnya.
Berdasarkan informasi resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di laut, tepatnya 43 kilometer barat daya Kota Bengkulu pada koordinat 4,17 Lintang Selatan dan 102,17 Bujur Timur, dengan kedalaman 10 kilometer. Sementara itu, parameter update menunjukkan magnitudo terkoreksi menjadi M6,0 dengan episenter di 47 kilometer barat daya Bengkulu pada kedalaman 84 kilometer.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Yogyakarta 22–28 Mei 2025: Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang
Penyebab dan Dampak Gempa
Direktur Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa ini tergolong sebagai gempa menengah yang disebabkan oleh aktivitas deformasi batuan dalam lempeng (intraslab). Hasil analisis menunjukkan mekanisme pergerakan naik atau thrust fault sebagai penyebab utama gempa.
Sejumlah wilayah merasakan dampak gempa dengan intensitas berbeda:
- Skala IV-V MMI: Kota Bengkulu dan Empat Lawang (terasa kuat, benda ringan bergoyang, beberapa orang terbangun).
- Skala IV MMI: Kepahiang, Liwa, Lemong, Rejang Lebong, Tais, dan Lubuk Linggau.
- Skala III MMI: Muko-Muko.
Baca Juga: Kejagung Tangkap Eks Bos Sritex Iwan Setiawan Lukminto: Ini Riwayat Karier dan Kekayaannya
Tidak Berpotensi Tsunami, Waspadai Gempa Susulan
Meski gempa cukup kuat, BMKG menegaskan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Hingga pukul 03.25 WIB, belum tercatat adanya aktivitas gempa susulan (aftershock), namun masyarakat tetap diminta untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
BMKG terus melakukan pemantauan terhadap aktivitas seismik di wilayah tersebut dan mengimbau warga untuk tidak panik serta tidak mudah terpancing oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. []