BacaJogja – Jika Anda sedang menyusun daftar destinasi untuk liburan ke Yogyakarta, jangan lewatkan satu tempat yang menawarkan keajaiban pagi dari atas awan—Bukit Panguk Kediwung. Terletak di Kediwung, Mangunan, Dlingo, Bantul, tempat ini mungkin belum sepopuler Puncak Becici atau Kebun Buah Mangunan. Namun sejak dibuka pada 2016, Bukit Panguk Kediwung telah mencuri hati para pemburu matahari terbit dan pencinta lanskap alami.
Berjarak sekitar 20 km dari pusat Kota Yogyakarta, perjalanan menuju Bukit Panguk Kediwung cukup mudah diakses dengan kendaraan pribadi. Ikuti Jalan Imogiri Timur, terus ke arah Pasar Imogiri, lalu belok kiri menuju Dlingo. Anda akan disambut papan-papan petunjuk menuju lokasi. Meski jalannya sedikit menanjak dan menurun, permukaan jalan sudah beraspal halus dan aman dilalui.
Perlu dicatat, akses kendaraan umum ke lokasi ini masih terbatas. Jadi, pilihan terbaik adalah menggunakan kendaraan pribadi, terutama jika Anda merencanakan datang pagi-pagi sekali untuk berburu sunrise.
Baca Juga: SPMB SMP Negeri Kota Yogyakarta 2025/2026 Dibuka, Ini Jalur dan Kuotanya
Gardu Pandang: Lebih dari Sekadar Spot Foto
Sesampainya di puncak, Anda akan disambut gardu pandang yang tak biasa. Terbuat dari kayu dan bambu, gardu-gardu ini didesain menjorok ke bibir tebing agar pengunjung bisa menikmati panorama secara leluasa. Bukan cuma itu, bentuk-bentuknya pun unik dan instagramable—ada yang menyerupai sayap kupu-kupu, kereta kuda, hingga jembatan cinta.
Gardu pandang terbagi menjadi dua sisi: timur dan selatan. Sisi timur adalah surga bagi para penikmat sunrise. Di sinilah kabut tipis pagi hari berpadu dengan sinar mentari yang malu-malu muncul dari balik perbukitan. Untuk masuk ke gardu pandang ini, Anda hanya perlu membayar Rp3.000 untuk durasi 3 menit—cukup untuk menikmati dan mengabadikan momen. Sementara itu, gardu pandang di sisi selatan mengarah ke hamparan pegunungan yang memesona dan bisa dinikmati secara gratis.
Baca Juga: Kim’s Bar & Kitchen Jogja: Sajikan Fusion Japanese, Italia, dan Western dalam Suasana Homy Elegan
Waktu Terbaik Berkunjung: Subuh atau Senja
Bukit Panguk Kediwung adalah alternatif yang sempurna bagi Anda yang ingin menikmati sunrise atau sunset tanpa harus ke pantai. Saat pagi hari, pemandangan sunrise yang muncul perlahan di balik kabut benar-benar magis. Tapi ingat, datanglah sekitar pukul 05.00 dan pastikan cuaca cerah agar tidak kecewa. Musim kemarau adalah waktu yang paling direkomendasikan untuk berkunjung.
Tak sempat datang pagi? Tak masalah. Saat sore hari, suasana di Bukit Panguk tak kalah syahdu. Langit jingga, angin semilir, dan panorama perbukitan yang tenang menjadi kombinasi sempurna untuk menutup hari Anda di Yogyakarta.
Baca Juga: Kota Yogyakarta Bidik Juara Umum Porda DIY 2025, Targetkan 181 Medali Emas
Soal fasilitas, Bukit Panguk Kediwung cukup memadai. Area parkir luas, mushola, kamar mandi, hingga warung-warung makanan tersedia bagi pengunjung. Tiket masuk hanya Rp3.000 per orang, sementara parkir dikenakan biaya Rp2.000 saja. Harga yang sangat ramah kantong untuk pengalaman yang luar biasa.
Bukit Panguk Kediwung bukan hanya destinasi wisata, tapi tempat di mana alam menyapa kita dari ketinggian—dengan kabut pagi, aliran Sungai Oya yang memantul cahaya, dan momen sunyi yang tak bisa dibeli. Jika liburan ke Jogja ada dalam rencana Anda, jadikan tempat ini pemberhentian wajib. Siapa tahu, di antara kabut dan mentari pagi, Anda menemukan kedamaian yang selama ini dicari. []