BacaJogja – Kabupaten Gunungkidul resmi menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Daerah (Porda) XVII DIY 2025, yang akan mempertandingkan 46 cabang olahraga (cabor) dengan total 549 nomor lomba. Ajang ini akan melibatkan 4.031 atlet terverifikasi dari seluruh DIY dan berlangsung di 46 venue yang tersebar di lima kabupaten/kota, dengan 76% venue berada di Gunungkidul.
Persiapan menyeluruh terus dimatangkan oleh panitia bersama KONI DIY dan Pemda, menargetkan tiga sukses sekaligus: penyelenggaraan, prestasi, dan promosi budaya.
Baca Juga: Car Free Day Jogja: Lengkap! SIM, SKCK, Hiburan, dan Dapur Gratis di Stadion Maguwoharjo
Ketua Panitia Pelaksana Porda XVII Kabupaten Gunungkidul, Agus Mantara, menjelaskan bahwa seluruh elemen telah dikerahkan, mulai dari rekayasa lalu lintas, pengamanan oleh Polres dan Kodim, layanan kesehatan dari tujuh RS besar, hingga publikasi yang dikawal Dinas Kominfo. Branding “Road to Porda dan Peparda” telah menghiasi berbagai fasilitas umum, dengan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) turut membantu komunikasi antarvenue.
Upacara pembukaan akan menampilkan pertunjukan budaya khas Gunungkidul sebagai upaya memperkuat identitas lokal di kancah olahraga DIY.
Ketua KONI DIY, Rumpis Agus Sudarko, menyebutkan bahwa tidak semua cabor bisa digelar di Gunungkidul karena keterbatasan infrastruktur. Beberapa pertandingan akan digelar di Sleman, Yogyakarta, Bantul, dan Kulon Progo, seperti BMX di Sleman, panjat tebing di Mandala Krida, serta dayung di Kulon Progo.
Baca Juga: Festival Jodangan Goa Cerme 2025: Perpaduan Tradisi, Budaya, dan Spiritualitas di Bantul
Meski begitu, Gunungkidul tetap menjadi episentrum utama pelaksanaan Porda kali ini. Pertandingan dijadwalkan berlangsung 9–18 September 2025, dengan beberapa cabor seperti catur dimulai lebih awal pada 1 September.
Porda 2025 juga akan menonjolkan sisi kebudayaan lokal melalui peluncuran maskot bernama Silalang, seekor belalang khas Gunungkidul yang melambangkan ketangkasan, kekuatan, dan kesabaran.
Maskot ini hadir dalam berbagai versi sesuai dengan cabor masing-masing, seperti Silalang bulutangkis atau Silalang sepak bola. Selain itu, jingle resmi Porda & Peparda 2025 turut diperkenalkan dengan kombinasi musik tradisional dan modern, sebagai penyemangat sekaligus simbol kebanggaan masyarakat.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Gunungkidul, Supriyanto, menekankan bahwa maskot dan jingle bukan sekadar hiasan, melainkan representasi jati diri Gunungkidul.
Ketua Umum KONI Gunungkidul, Irfan Ratnadi, menambahkan bahwa ini adalah kesempatan emas bagi daerah untuk menunjukkan kapasitasnya. Sebanyak 696 atlet akan mewakili Gunungkidul dalam 41 cabor, menjadikannya kontingen terbesar sepanjang sejarah Porda. Kejurda dan pelatihan intensif telah dijadwalkan untuk memastikan kesiapan teknis dan meraih lebih banyak medali dibandingkan tahun 2022.
Dengan semangat kebersamaan dan dukungan penuh seluruh elemen daerah, Porda XVII DIY 2025 diharapkan tidak hanya menjadi ajang kompetisi olahraga, tetapi juga momentum memperkuat identitas, solidaritas, dan kebanggaan masyarakat DIY, khususnya Gunungkidul. []