BacaJogja – Di era dakwah digital yang kian masif, Masjid Jogokariyan Yogyakarta menghadapi ujian tak terduga: seluruh akun media sosial resminya mendadak diblokir tanpa penjelasan rinci dari pihak platform.
Ketua Dewan Syura Masjid Jogokariyan, Ustaz Muhammad Jazir, mengungkapkan pemblokiran terjadi usai pihaknya aktif mengunggah konten tragedi kemanusiaan di Gaza bersama tokoh Palestina, Hussein Gaza.
“Akun medsos Masjid Jogokariyan sempat disuspend YouTube dan Instagram. Beberapa hari sebelumnya kami memuat konten tentang genosida Gaza. Setelah itu, kami diblokir,” tutur Ustaz Jazir dalam acara Berani Jujur yang digelar Forum Tanah Air pada Sabtu (28/6/2025).
Baca Juga: 10 Titik Parkir Tepi Jalan Yogyakarta Wajib QRIS, Ini Lokasi yang Perlu Anda Tahu
Setidaknya empat akun Instagram dan satu kanal YouTube Masjid Jogokariyan yang selama ini menjadi etalase dakwah, informasi kegiatan sosial, serta penggalangan donasi, tak lagi bisa diakses pengurus maupun pengikutnya.
Selain konten Gaza, Ustaz Jazir menjelaskan kemungkinan lain yang memicu kekeliruan sistem deteksi platform, yakni penggunaan singkatan HAMAS untuk organisasi pengajian anak-anak masjid, yaitu Himpunan Anak-anak Masjid.
“Awalnya yang diblokir akun pengajian anak-anak. Sejak 1996, kelompok itu disingkat Hamas. Mungkin platform mengira Masjid Jogokariyan cabang Hamas Palestina. Padahal di sini hanya singkatan untuk himpunan anak-anak masjid,” terangnya.
Setelah melalui proses klarifikasi dan pengajuan banding, akun media sosial Masjid Jogokariyan akhirnya pulih secara bertahap.
Baca Juga: Empat Ilmuwan Legendaris UGM Dipamerkan di Vredeburg, Salah Satunya Penemu Vaksin Tifus
“Alhamdulillah, tiga hari lalu Instagram sudah dibuka. Kemudian Sabtu pagi, YouTube juga aktif kembali, meskipun Instagram masih ada fitur yang belum bisa kami akses,” ujar Ustaz Jazir.
Akun Instagram Masjid Jogokariyan kini telah kembali aktif dengan lebih dari 300 ribu pengikut. Jumlah itu mencerminkan besarnya perhatian publik terhadap konten dakwah digital yang konsisten disiarkan.
“Instagram masjid itu memang menyuarakan kebenaran. Jadi wajar kalau dicermati betul. Alhamdulillah sekarang semua sudah kembali,” pungkasnya.
Masjid Jogokariyan sendiri dikenal sebagai salah satu masjid percontohan dengan aktivitas sosial, dakwah, dan pemberdayaan ekonomi umat yang masif, termasuk pengelolaan dana infak secara transparan dan pemanfaatan media sosial untuk edukasi keislaman. []






