Tsunami Akibat Gempa Rusia Ancam Indonesia, Pantai Diminta Kosong Dua Jam

  • Whatsapp
info tsunami
Rapat zoom potensi tsunami di Indonesia dampak gempa Rusia.(BNPB)

BacaJogja  – Tsunami yang dipicu gempa berkekuatan 8,7 magnitudo di lepas pantai timur Kamchatka, Rusia, Rabu (30/7), berpotensi menghantam sejumlah wilayah pesisir Indonesia. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gelombang tsunami setinggi sekitar 50 sentimeter itu diperkirakan akan tiba di beberapa wilayah Indonesia bagian timur mulai pukul 13.52 WIB hingga 14.24 WIB.

Wilayah yang berpotensi terdampak meliputi Kepulauan Talaud (Sulawesi Utara), Halmahera Utara (Maluku Utara), Raja Ampat bagian utara, Manokwari dan Sorong bagian utara (Papua Barat), serta Biak Numfor dan Supiori (Papua).

Read More

Baca Juga: Jadwal KRL Solo Jogja 30–31 Juli 2025: Berangkat dari Palur hingga Tugu Yogyakarta

Masyarakat Diminta Jauhi Pantai

Menanggapi potensi ancaman tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta masyarakat dan pemerintah daerah di wilayah terdampak untuk meninggalkan area pantai satu jam sebelum hingga dua jam setelah waktu estimasi gelombang tiba.

“Meski ketinggian tsunami hanya sekitar 50 cm, tetapi tetap bisa membahayakan nyawa manusia, apalagi jika terjadi di wilayah teluk yang bisa meningkatkan tinggi gelombang,” kata Abdul Muhari, Ph.D., Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.

BNPB mengingatkan, tsunami Tohoku pada 2011 yang diperkirakan hanya setinggi 50 cm di Papua, nyatanya meningkat drastis menjadi 3,8 meter di Teluk Youtefa dan menyebabkan korban jiwa. Gelombang tsunami bisa beramplifikasi saat memasuki wilayah teluk dan menghasilkan dampak yang lebih besar.

Baca Juga: Hasil Final AFF U-23 2025: Indonesia Kalah 0-1, Vietnam Juara Tiga Kali Beruntun

Waspadai Tsunami Susulan

Selain itu, BNPB juga mengingatkan masyarakat terhadap kemungkinan tsunami susulan yang bisa lebih besar dan lebih merusak. Karena itu, aktivitas di sepanjang garis pantai harus dihentikan total hingga dua jam setelah waktu estimasi gelombang pertama.

Koordinasi telah dilakukan antara BNPB, BMKG, Basarnas, dan pemerintah daerah. Pemda di wilayah terdampak telah menyebarkan imbauan dan peringatan resmi kepada masyarakat serta stakeholder terkait.

BNPB juga meminta masyarakat untuk tetap tenang, waspada, dan tidak mudah percaya hoaks. Informasi resmi hanya diperoleh dari BMKG, BNPB, Basarnas, BPBD, TNI, dan Polri.

Rapat evaluasi penanganan darurat dan peringatan dini dijadwalkan kembali digelar oleh BNPB pada Rabu (30/7) pukul 18.00 WIB.  []

Related posts