BacaJogja – Merayakan Hari Ulang Tahun Kota Yogyakarta yang ke-267, kembali menghadirkan Wayang Jogja Carnival (WJNC) #8. Event karnaval terbesar Kota Yogyakarta digelar pada Sabtu, 7 Oktober 2023 di Kawasan Tugu Yogyakarta.
Bagi Anda yang yang ingin menyaksikan secara langsung di lokasi, perhatian lokasi parkir yang sudah disediakan oleh panitia. Khususnya, bagi Anda yang datang dari luar kota.
Baca Juga: Highlight Manajemen Lalu Lintas, Kantong Parkir dan Rute WJNC 2022
Panitia menyediakan sejumlah kantong parkir. Untuk itu, simak lokasi parkir yang wajib Anda ketahui di bawah ini:
1. Jalan Margo Utomo (Depan Kedaulatan Rakyat)
2. Jalan Pangeran Diponegoro
3. Jalan Mangkubumi, Jalan Poncowinatan, Jalan Pakuningratan
4. Kawasan Kotabaru (Jalan Prau, Jalan Faridan M.Noto, dan Jalan Sabirin)
Pastikan Anda bisa datang lebih awal. Event WJNC 2023 ini mulai dihelat selepas Magrib atau pukul 18.30 WIB.
Jangan lewatkan juga keseruan WJNC Fest karena akan ada event-event seru yang siap buat menyemarakkan agenda di Jogja. Namun bagi Anda yang tidak bisa menyaksikan langsung, jangan khawatir. WJNC #8 bisa ditonton secara live di YouTube channel Pemkot Jogja dan Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta.
Baca Juga: Simak! Info Rute, Rekayasa Lalu Lintas dan Kantong Parkir WJNC 2022
Sinopsis Pandawa Mahabhiseka
WJNC tahun ini mengangkat tema wayang Pandawa Mahabhiseka, yang merupakan cerita carangan dalam Mahabarata yang diciptakan Sultan Hamengkubuwono X yang menceritakan Ratu Kerajaan Parangwiduri ‘Ratu Sukmengkoro.
Dikutip dari Kraton Jogja, sinopsis Pandawa Mahabhiseka menceritakan Sang Ratu memerintahkan patih Surawati untuk meminta restu kepada Sang Hyang Bathara Guru yang ingin menguasai para raja yang ada di jagad raya. Namun, Bathara Guru tidak merestuinya. sehingga terjadi peperangan antara para dewa dengan Surawati beserta prajurit raseksi.
Baca Juga: Tema Wayang Jogja Night Carnival 2023 Pandawa Mahabhiseka, Ini Sinopsisnya
Para dewa berhasil dikalahkan, sehingga Bathara Guru memberi restu Ratu Sumengkoro untuk menguasai jagat rata dengan syarat harus menyatu dengan Kerajaan Astina dan bisa mengalahkan Pandawa.
Sementara di Kerajaan Amarta, para Pandawa gelisah karena para garwa ayau istri Pandawa murka meninggalkan kerajaan dan akan mengadakan upacara Mahabhiseka atau upacara tetepan keprabon yang harus dihadiri oleh para garwa Pandawa.
Baca Juga: Wayang Jogja Night Carnival Hadir Lagi! Usung Tema Pandawa Mahabiseka
Atas saran Prabu Kresna, maka Dewi Srikandi dan Larasati diutus untuk mencari para garwa Pandawa. Keduanya pergi ke pertapaan Candimulya untuk meminta petunjuk keberadaan para garwa Pandawa.
Resi Garuda Pancaretna yang sebenarnya jelmaan pra garwa Pandaa memberi petunjuk bahwa Srikandi dan Larasati harus ke negara Astina untuk mengalahkan Ratu Sukmengkoro dan wadya raseksi yang sudah menyatu di Astina.
Baca Juga: Hindari Kemacetan! Berikut Daftar Agenda Kegiatan di Yogyakarta Hari Ini
Akhirnya terjadi peperangan antara Astina dan Pandawa, yang menyebabkan Srikandi kalah dari Sukmengkoro. Ia lantas dibantu oleh Garuda Pancaretna yang kemudian dibunyikan oleh Semar.
Suara Suling pun mengubah wujud Garuda Pancaretna menjadi para garwa dan membuat Dewi Arimbi dapat mengalahkan Ratu Sukmengkoro. Para Kurawa juga dapat dikalahkan oleh para Pandawa, hingga akhirnya upacara Mahabhiseka dapat dilaksanakan dengan disaksikan para dewa.
Sinopsisi ini akan ditampulkan dengan gata street art, berkostum unik, koerografi memukau dan musik yang jeren dari 14 kemantren se Kota Yogyakarta. []