Kinerja PNM, Punya 15,2 Juta Nasabah dan Salurkan Pembiayaan kepada 19,5 Juta Pelaku Usaha Mikro

  • Whatsapp
jokowi
Presiden Jokowi menunjukkan salah satu produk dari Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera PNM. (Foto: Istimewa)

BacaJogja – Kinerja PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kini telah punya 15,2 juta nasabah aktif di Indonesia. PNM juga sudah menyalurkan pembiayaan kepada 19,5 juta pelaku usaha ultra mikro.

Lembaga pembiayaan milik negara ini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Sementara di tahun yang sama, jumlah nasabah Grameen Bank tercatat 10,45 juta orang.

Read More

Lompatan besar kinerja PNM terjadi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Jumlah nasabah aktif PNM yang semula 443 ribu orang pada 2016 menjadi 15,2 juta nasabah di akhir 2023.

Baca Juga: Pegadaian Luncurkan GadePreneur, Ajak UMKM Bersatu Tumbuh Bersama

Kinerja PNM sudah melampaui Grameen Bank, lembaga pembiayaan Bangladesh penerima hadiah Nobel Perdamaian di tahun 2006. Padahal program Grameen Bank sudah berjalan sejak tahun 1976. Sedangkan PNM baru memulai program pembiayaan yang sama dengan Grameen Bank sejak tahun 2016, melengkapi program PNM lainnya yang didirikan tahun 1999 di masa pemerintahan Presiden BJ Habibie.

PNM pada 2015 meluncurkan Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) telah membantu memberikan layanan pinjaman modal untuk perempuan prasejahtera pelaku UMKM dari Sabang sampai Merauke. Program ini menjangkau pelaku usaha ultramikro dan UMKM di 6.165 kecamatan, 435 kabupaten dan kota di 35 provinsi di Indonesia.

Jumlah pembiayaan yang dikucurkan dalam dalam lima tahun terakhir mencapai hampir Rp195 triliun. Rinciannya pada 2019 sebesar Rp24,06 triliun, Rp23,72 triliun (2020), Rp34,52 triliun (2021), Rp42,59 triliun (2022), dan Rp70 triliun (2023). Dengan kelebihan tersebut, PNM benar-benar menjadi program pemberdayaan UMKM dan perempuan paling strategis saat ini.

Baca Juga: Kolaborasi Privy dan BukuWarung Memaksimalkan Digitalisasi UMKM Indonesia Naik Kelas

Dalam beberapa kali kesempatan, Presiden Jokowi mengaku bangga menceritakan keberhasilan program PNM Mekaar di side event di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Roma, Italia pada 30 Oktober 2021. Pada pertemuan para kepala negara dan kepala pemerintahan negara-negara maju ini membahas pemberdayaan UMKM dan peran perempuan.

Sejak tahun 2021, Presiden Jokowi berulang kali menyampaikan bahwa PNM sudah lebih besar dari pada Grameen Bank. Hal yang sama disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir.

Menurut Dirut PT PNM Arief Mulyadi, nonperforming loan (NPL) dari pembiayaan Mekaar berada di kisaran 0,5 persen gross. Keberadaan PNM sebagai bagian dari holding pembiayaan ultramikro bersama BRI dan PT Pegadaian telah memudahkan masyarakat mengakses lembaga pembiayaan dengan cepat dan efisien.

Baca Juga: Ikatan Keluarga Gunungkidul Gelar Pameran UMKM Diaspora Yogyakarta

Selepas didirikannya Holding Ultra Mikro oleh Pemerintah pada September 2021, PNM menjadi salah satu bagiannya, menjadi lebih mampu mengatrol kinerjanya sebagai lembaga pembiayaan dari konvensional menjadi digital. Saat ini jumlah debitur digital melalui UMi Corner telah mencapai 64 ribu nasabah dari target 60 ribu nasabah.

Database nasabah yang sudah terintegrasi sebanyak 15,1 juta dan pencairan cashless sudah 98,38 persen.“Nasabah PNM yg memiliki rekening Simpedes UMi sebanyak 13,5 juta orang,” kata Arief Mulyadi.

Nasabah BUMN pembiayaan kini dengan mudah mendapatkan dan mengaktivasi rekening tabungan. Menurut data PNM, posisi saldo di rekening Simpedes sampai dengan 31 Desember 2023 mencapai Rp1,55 triliun dengan rata-rata saldo Rp115 ribu per rekening.

Baca Juga: Puluhan Santripreneur se DIY Pamer Produk pada Festival UMKM Santri di Bantul

Tak hanya akses pembiayaan, melalui holding ultramikro, nasabah Mekaar bisa mendapat penghasilan tambahan dengan menjadi Agen BRILink Mekaar. Sampai akhir tahun lalu, jumlah agen BRILink Mekaar sudah mencapai 152 ribu agen.

Hal ini tentu membantu transaksi keuangan usaha sesama nasabah dan masyarakat sekitarnya. PNM juga tak sekedar menyalurkan pembiayaan, tetapi juga melakukan pendampingan dan pemberdayaan berbentuk kegiatan Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM) Nasabah.

Selama tahun 2023 PNM telah membentuk 20 Kampung Madani dan 537 klasterisasi dengan 249,514 orang Ketua Kelompok sebagai Mitra Pemberdayaan. Lembaga ini juga telah membantu lebih dari 1 juta nasabah untuk mendapatkan Sertifikasi Halal dan Nomor Induk Berusaha (NIB). []

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *