BacaJogja – Polres Kulon Progo bersama masyarakat kerja bakti membuka lahan pertanian baru di Bulak Nglatek, Sidorejo, Kalurahan Banaran, Galur, Senin, 10 Juni 2024. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari Kapolri yang mengintruksikan dalam mendukung kedulatan pangan dengan memanfaatkan lahan yang tidak produktif.
Lahan merupakan tanah kas desa dan sebagian milik warga masyarakat, adapun kondisi awal lahan merupakan lahan kritis. Lahan ini sudah tidak dimanfaatkan selama kurang lebih 15 tahun dikarenakan masalah pengairan atau irigasi yang tidak memadai, adanya vegetasi liar yang tumbuh cukup banyak dan tingkat keasaman tanah yang tinggi dengan ph 0 sampai dengan 4,5.
Kapolres Kulon Progo AKBP Nunuk Setiyowati S.I.K., M.H. mengatakan kebijakan Presiden Jokowi melalui Program Nawacita dan konsep Ketahanan pangan nasional, dalam hal ini Polres Kulonprogo bekerja sama dengan Pemerintah memanfaatkan lahan kritis yang berada di bulak Nglatek Banaran dengan luas lahan 9,6 Ha yang berada di sebelah 3,7 ha yang akan dilaksanakan pembukaan lahan baru.
Baca Juga: Tradisi Wiwitan dan Panen Padi di Sleman, Petani Pahlawan Ketahanan Pangan
“Pembukaan lahan pertanian ini seluas 9.6 Hektar yang terbagi di sebelah utara seluas 5 Ha dan 4.6 Ha di sisi sebelah selatan, katanya di sela pembukaan lahan baru yang dihadiri Dirreskrimum Polda DIY Kombes Fx. Endriadi S.I.K, mewakili Kapolda D.I. Yogyakarta, Pj Bupati Kulonprogo Ir. Srie Nurkyatsiwi, M.MA., Dandim Kulonprogo Letkol Arh Viki Herwandi S.Sos., dan Anggota DPRD Kulonprogo Ibu Yuli.
Kapolres mengatakan, kendala yang dihadapi yaitu masalah irigasi dan kondisi tanah yang tidak subur sehingga dibutuhkan treatmen khusus dalam mengembangkan pertanian di daerah Galur. “Sedangkah PH lahan atau kondisi asam yaitu dengan pH sktr 0-4.5, dan sudah dilakukan treatment khusus yang dibantu oleh Dinas Pertanian DIY sehinga pH menjadi normal dan cocok untuk digunakan lahan pertanian,” kata Kapolres.
“Varietas yang digunakan yaitu Varietas Ciherang yaitu varietas unggul yang dapat bermanfaat bagi masyarakat Galur. Terima kasih kepada Dinas dinas yang telah membantu sehingga Ketika masyarakat terpenuhi kebutuhan primer sandang pangan, masyarakat akan sejahtera” jelansya.
Baca Juga: 46 Ribu Warga Kota Semarang Dapat BLT dan Bantuan Pangan Non Tunai Migor
Pj Bupati Kulonprogo Ir. Srie Nurkyatsiwi M.MA., mengatakan Launcing tanam padi dalam rangka pembangunan pertanian ini merupakan MoU antara Kementrian Pertanian dengan Kapolri serta instruksi Kapolri dalam mendukung ketahanan pangan dengan melaksanakan pembukaan lahan pertanian dan pemanfaatan lahan pertanian yang kurang produktif.
“Pembukaan lahan pertanian baru, yang merupakan sinergi pembangunan pertanian oleh Polres Kulon Progo, dalam rangka menuju Indonesia maju. Kegiatan ini merupakan sebuah upaya peningkatan produksi melalui optimasi lahan tidur di Kabupaten Kulon Progo,” jelasnya.
Lokasi sawah yang terletak di Kalurahan Banaran, Galur ini merupakan lahan sawah yang sudah lama tidak dioptimalkan pemanfaatannya, dikarenakan jika memasuki musim kemarau tidak ada air, sehingga lahan sawah tidak bisa ditanami, sedangkan jika saat musim penghujan lahan tergenang air.
Baca Juga: Satgas Pangan DIY Tegaskan Bundling Minyak Goreng Melanggar Hukum
“Persawahan ini menjadi tergenang seperti rawa-rawa. Oleh karena itu Polres Kulon Progo melalui program ini telah mengupayakan untuk dibuat sumur-sumur, sehingga tersedia air yang cukup dan diolah lagi lahannya, agar siap ditanami,” katanya.
Menurut dia, padi merupakan komoditas utama tanaman pangan karena merupakan makanan pokok sehari-hari. “Apabila produksi padi meningkat, maka berarti stok pangan akan aman dan dapat meminimalkan ancaman rawan pangan,”tegasnya. []