BacaJogja – Berawal dari bengkel rekayasa teknik sederhana pada 2008, Ashari, pemilik PT Hari Mukti Teknik, telah berhasil mengubah gagasan menjadi produk inovatif bernilai tinggi. Melalui merek Kanaba, ia kini dikenal sebagai pelopor mesin laundry yang mengusung standar nasional.
Kanaba sendiri merupakan singkatan dari Karya Anak Bantul. Hingga kini produk Kanaba telah terjual lebih dari 500 unit ke berbagai sektor, termasuk hotel, rumah sakit, dan bandara.
Baca Juga: Tokoh Nasional Bedah Tantangan Pemberantasan Korupsi di Era Transisi Kepemimpinan
Dalam perbincangan dengan BacaJogja, Ashari memulai usahanya dari pembuatan pagar, kanopi, dan teralis. Namun, pada 2010, ia menangkap peluang dari maraknya bisnis laundry kiloan. “Waktu itu, saya iseng bertanya ke pengusaha laundry tentang kendala mereka. Ternyata, alat pengering menjadi masalah besar karena harganya mahal, sekitar 10-12 juta rupiah saat itu,” ujarnya.
Dari situlah muncul ide untuk menciptakan Box Dryer, sebuah pengering sederhana seharga 3 juta rupiah yang langsung terjual 20 unit dalam bulan pertama.
Baca Juga: Info BPPTKG: Hujan Deras Guyur Merapi, Warga Diimbau Waspada Bahaya Lahar
Namun, inovasi tidak berhenti di situ. Ashari terus mengembangkan teknologi pengeringnya untuk mengatasi kendala lainnya, seperti kesulitan dalam menyetrika. Pada tahun yang sama, ia memperkenalkan mesin pengering dengan merek Kanaba. Mesin ini mengusung teknologi pemanas dan sistem sedot udara yang membuat pakaian kering lebih cepat dan mudah disetrika.
“Di tahun 2010, saya menjual mesin Kanaba seharga 10 juta rupiah untuk kapasitas 16 kilogram pakaian. Harga ini lebih murah 2 juta dari harga pasar saat itu. Dari sana, pesanan mulai mengalir, bahkan hotel-hotel besar mulai melirik produk kami,” kata Ashari.
Dukungan BSN dan Standar Nasional Indonesia
Lompatan besar bagi Kanaba terjadi pada 2017 ketika Ashari bertemu Agus Sulistiono dari DPR RI Fraksi PKB Dapil Yogyakarta, yang memperkenalkannya kepada Badan Standarisasi Nasional (BSN). “Kami dibimbing untuk menerapkan sistem manajemen mutu sesuai standar nasional Indonesia (SNI). Sejak itu, kami berkomitmen menjaga kualitas. Penghargaan pun datang setiap tahun, mulai dari perunggu, perak, hingga sekarang kami terus mengejar emas,” jelas Ashari.
Komitmen pada mutu dan inovasi membuat Kanaba terus berkembang. Kini, Kanaba memproduksi berbagai mesin laundry, mulai dari kapasitas kecil hingga besar. Bahkan, untuk kebutuhan rumah sakit, Kanaba menyediakan mesin cuci khusus untuk pakaian infeksius yang berpotensi terpapar virus.
Seiring perjalanan waktu, Ashari membawa Kanaba dari mesin sederhana ke produk canggih dengan nilai hingga miliaran rupiah. “Sekarang, kami punya mesin laundry kapasitas 120 kilogram dengan harga mencapai 3 miliar. Siapa sangka, ini semua berawal dari alat seharga 3 juta rupiah,” ujarnya bangga.
Meski telah mengantongi berbagai penghargaan, Ashari tetap menargetkan pencapaian lebih besar. “Kami ingin terus berinovasi dan membawa produk Kanaba dikenal hingga ke tingkat internasional. Karena bagi saya, produk ini adalah bukti bahwa karya anak bangsa bisa bersaing dan diakui,” tutup Ashari dengan penuh optimisme. []
Penulis Artikel:
Milasari
Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Alma Ata Yogyakarta