BacaJogja – Mencetak sejuta penghafal Alquran bukan sekadar mimpi, melainkan jalan nyata menuju keberkahan dan surga. Pesan kuat ini menggema dalam Pengajian Akbar bertema “Mencetak Sejuta Penghafal Alquran” yang digelar di Pondok Pesantren Tahfidh Qur’an Al Ihsan, Jalan Agrowisata Murangan 8, Triharjo, Sleman, Senin (21/4).
Dalam kesempatan itu, Syeikh Anas Jaber—adik kandung almarhum Syeikh Ali Jaber—menegaskan bahwa menghafal Alquran bukanlah perkara sulit, asalkan diiringi dengan pemahaman makna dan kandungan ayat-ayat suci. “Menghafal saja tidak cukup. Memahami isi Alquran adalah jalan indah dan mudah menuju surga,” ujarnya di hadapan ratusan jemaah dan 30 santri tahfidh PPTQ Al Ihsan.
Baca Juga: “Aku Sayang Kalian” — Pesan Terakhir Gadis Bantul Sebelum Menghilang
Sejak usia 14 tahun, Syeikh Anas telah menghafal 30 juz Alquran secara mandiri. Kini, sebagai imam di beberapa masjid di Madinah, ia membagikan motivasi spiritualnya kepada umat muslim Indonesia. Ia mendorong setiap keluarga muslim untuk menjadikan Alquran sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
“Setiap keluarga muslim harus punya mushaf yang menyenangkan saat dipegang. Jangan bosan membaca dan memahami ayat-ayatnya. Insyaallah, keluarga seperti itu adalah calon penghuni surga, dan hidupnya akan berkah dan sukses,” jelas Syeikh Anas.
Ia juga menyampaikan resep sederhana untuk membangun keluarga pecinta Alquran: kedua orang tua menjadi teladan dalam membaca dan menghafal, serta rela mengorbankan waktu menonton televisi atau bermain gawai demi Alquran.
Baca Juga: Patung Biawak Raksasa 7 Meter di Wonosobo Viral: Biaya Hanya Rp 50 Juta dan Mirip Asli
Dukungan penuh datang dari Bupati Sleman, Harda Kiswaya. Dalam sambutannya, ia menyatakan bahwa gerakan menghafal Alquran harus menjadi budaya masyarakat Sleman, terutama di kalangan anak dan remaja.
“Insyallah, kami mendukung penuh berdirinya pondok-pondok pesantren Tahfidz di Sleman. Ini akan menjadi gerakan besar yang menyatukan pemahaman dan pengamalan Alquran di kalangan generasi muda,” ungkap Harda.
Sebagai bentuk apresiasi, Syeikh Anas memberikan mushaf Alquran ukuran besar bertanda tangan khusus kepada Bupati Sleman, serta kepada beberapa jemaah yang hadir.
Baca Juga: Isi Pernyataan Sikap Forum Purnawirawan TNI: Copot Menteri Tak Loyal hingga Singgung Polri
Selepas pengajian, jelang magrib, Syeikh Anas juga menjadi imam salat di Masjid Al Hikmah Murangan. Suaranya yang merdu dan penuh penghayatan membuat jemaah terkesan, meski ayat-ayat yang dibacanya cukup panjang. Masjid pun penuh hingga ke halaman.
Gerakan mencetak sejuta penghafal Alquran kini bukan hanya cita-cita. Dari Sleman, pesan ini menyebar menjadi inspirasi nasional—bahwa siapa pun bisa menjadi ahli Alquran, dan dari sana pula, pintu-pintu surga terbuka. []