Heboh Isu Kebocoran Soal ASPD SMP/MTs 2025 di Yogyakarta, Ini Penjelasan Resmi Dikpora

  • Whatsapp
ujian ASPD
Ilustrasi ujian ASPD (Ist)

BacaJogja – Menanggapi beredarnya informasi terkait dugaan kebocoran soal dalam pelaksanaan Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah (ASPD) jenjang SMP/MTs tahun 2025 di Kota Yogyakarta, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Yogyakarta, Budi Asrori, memberikan penjelasan resmi.

Menurut Budi, ASPD merupakan instrumen pengukuran yang digunakan secara khusus di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk menilai kemampuan akademis siswa di tingkat akhir SD/MI dan SMP/MTs. “ASPD tidak menentukan kelulusan siswa, namun menjadi salah satu alat seleksi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya,” jelasnya.

Read More

Baca Juga: KAI Wisata Beri Hadiah Hardiknas 2025 untuk Guru: Akses Gratis Lawang Sewu dan Museum KA Ambarawa

ASPD tingkat SMP/MTs diadakan serentak di seluruh DIY pada 5, 6, dan 7 Mei 2025. Tiga mata pelajaran utama yang diujikan meliputi:

  • Literasi Membaca (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris)
  • Literasi Numerasi (Matematika)
  • Literasi Sains (IPA)

Pelaksanaan ASPD dilakukan secara berbasis komputer, baik melalui moda online maupun semi online, dan mengikuti Prosedur Operasional Standar (POS) yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY.

Baca Juga: Tenaga Kerja Asing Tiongkok dan Dampaknya: Refleksi Hubungan Indonesia-China dalam Rantai Pasok Global

Menyikapi isu kebocoran soal yang beredar, Budi menegaskan bahwa Pemerintah Daerah DIY bersama Pemerintah Kota Yogyakarta saat ini tengah melakukan penelusuran secara menyeluruh. “Kami sedang mengumpulkan fakta-fakta terkait untuk memastikan kebenaran informasi tersebut,” ujarnya.

Hasil penelusuran ini nantinya akan menjadi dasar bagi pemerintah dalam mengambil langkah tegas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. “Pemerintah Kota Yogyakarta berkomitmen penuh untuk menegakkan peraturan yang berlaku dan menjaga integritas penyelenggaraan ASPD,” tegas Budi.

Masyarakat, khususnya orang tua dan peserta didik, diimbau untuk tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi. []

Related posts