BacaJogja – Pembangunan Jalan Tol Jogja–Solo terus dikebut. Tak hanya memperlancar arus lalu lintas keluar-masuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), proyek strategis nasional ini juga diprediksi akan membuka peluang besar bagi tumbuhnya pusat-pusat ekonomi baru. Salah satu kawasan yang diperkirakan akan terdampak positif adalah wilayah perbukitan Prambanan.
Meski tidak dilintasi langsung oleh trase utama Tol Jogja–Solo, kawasan perbukitan Prambanan akan terhubung melalui Exit Tol Bokoharjo. Exit ini merupakan bagian dari jaringan tol yang terkoneksi dengan Simpang Susun Purwomartani di Kalasan, Sleman—tepatnya dibangun di kawasan Cupuwatu. Simpang susun tersebut memungkinkan kendaraan berpindah jalur tanpa berhenti, meningkatkan efisiensi lalu lintas dari dan menuju tol.
Exit Tol Bokoharjo akan mengalirkan lalu lintas ke arah timur, menuju Jalan Prambanan–Piyungan. Jalur ini juga akan terhubung dengan jalan baru bernama Ruas Prambanan–Gayamharjo yang sedang dibangun. Jalur baru ini akan menjadi akses penting ke wilayah Gunungkidul.
Baca Juga: Libur Waisak 2025: 259 Ribu Orang Naik Kereta Api, KAI Daop 6 Perkuat Pariwisata Yogyakarta
Pembangunan jalan baru ini terbagi dalam dua segmen. Segmen A di sisi barat sepanjang 4,7 kilometer sedang dibangun oleh Kementerian PUPR, sementara Segmen B sepanjang 4,3 kilometer di sisi timur dikerjakan melalui dana keistimewaan (danais). Kedua segmen ini akan menjadi jalur strategis dari Prambanan menuju Tawang dan Ngalang di Gunungkidul.
Jalur baru ini berada di sisi selatan kawasan wisata Tebing Breksi dan Candi Ijo, serta sisi timur kawasan wisata Obelix. Di sisi selatan Tebing Breksi juga akan dibangun underpass, yang saat ini sedang dalam proses pengerjaan. Keberadaan underpass dan jalan baru akan memperlancar akses wisatawan maupun masyarakat menuju destinasi unggulan di Gunungkidul dan sekitarnya.
Seiring dengan pengembangan infrastruktur ini, Pemda DIY juga merencanakan pembangunan rest area non-tol di kawasan Prambanan, tepatnya di sisi selatan Tebing Breksi. Rest area ini dirancang berbeda dari umumnya, dengan konsep pemberdayaan ekonomi lokal melalui produk-produk UMKM.
Baca Juga: Kecelakaan Truk di Kalijambe Purworejo Terulang Saat Peringatan 7 Hari Tragedi Maut
Rest area ini diharapkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di timur Jogja. Selain menjadi tempat istirahat, tempat ini juga bisa dimanfaatkan untuk promosi dan penjualan produk-produk lokal.
Rencana besar ini menjadi peluang emas bagi masyarakat sekitar, terutama pelaku UMKM, untuk berkembang seiring meningkatnya mobilitas dan kunjungan wisatawan di kawasan tersebut. Kombinasi antara infrastruktur modern dan pengembangan ekonomi lokal inilah yang diyakini akan menghidupkan denyut baru perekonomian di kawasan timur Yogyakarta. []